Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) sejak Minggu (7/5) menghentikan operasi Kilang Kasim, Sorong, Papua menyusul terjadinya kebakaran yang menyebabkan "crude destilate unit" (CDU) mengalami kerusakan parah. Akan tetapi, juru bicara Pertamina M Harun di Jakarta, Senin, mengatakan penghentian kilang berkapasitas 10.000 barel per hari tersebut tidak mengakibatkan pasokan di wilayah tersebut terganggu. "Selama masa perbaikan kilang, pasokan BBM diambil dari Terminal Transit Wayame, Maluku," katanya. Kilang Kasim memiliki kapasitas pengolahan minyak mentah 10.000 barel per hari atau satu persen dari total kapasitas kilang Pertamina sebesar 1,05 juta barel per hari. Kilang itu rata-rata menghasilkan 1.000 barel per hari premium, 2.000 barel per hari minyak tanah dan 3.000 barel per hari minyak solar. "Kehilangan produksi ini akan tertutupi dari cadangan stok yang ada mengingat posisi stok nasional saat ini berada di kisaran optimal 20 - 22 hari," ujar Harun. Kebakaran yang berlangsung selama 20 menit dapat diatasi dengan baik dan tidak ada korban jiwa. Saat ini, Pertamina masih terus meneliti kerusakan dan dalam waktu dekat akan segera dilakukan perbaikan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006