Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Utara menyarankan peserta Pelatihan Meracik Kopi Ala Barista bersama Universitas Nasional (Unas) dan Dewan Kopi Indonesia dari kalangan milenial dan difabel mendaftarkan diri melalui program JakPreneur.

Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Kota Jakarta Utara Muhammad Andri mengatakan kopi menjadi tren kekinian dengan persaingan ketat, sehingga program pendampingan kewirausahaan Jakpreneur diperlukan agar peserta pelatihan itu ke depannya lebih bersaing ketika memulai berwirausaha.

Baca juga: DKI catat serapan produk dalam negeri capai Rp8,5 triliun

"Kalau sudah ada keahlian meracik kopi, peserta bisa mendaftarkan diri pada program JakPreneur untuk mendapatkan pendampingan menjadi wirausahawan," kata Andri saat memberikan sambutannya untuk peserta pelatihan meracik kopi di Ruang Fatahillah, Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Selasa.

Andri mengatakan Pemerintah Kota Jakarta Utara menyambut baik pelatihan meracik kopi tersebut karena pelatihan itu diharapkan dapat membentuk keterampilan dan membangkitkan jiwa wirausahawan (entrepreneurship) dalam diri generasi muda dan difabel di Jakarta.

Andri meminta para peserta senantiasa mengikuti pelatihan dengan baik sebagai bekal keterampilan di masa mendatang.

"Perhatikan dengan baik, serap ilmunya sehingga bisa membuka usaha di kemudian hari," kata Andri.

Baca juga: DKI fasilitasi peningkatan usaha 336.528 Jakpreneur

Terkini, di Kantor Jakarta Utara sudah tampil para peracik kopi difabel yang potensial di Difabis Coffee and Book. Keberadaan mereka, menurut Andri, membuat Kantor Wali Kota Jakarta Utara terasa lebih bersahabat.

Ketua Pusat Pemberdayaan Masyarakat Universitas Nasional Etty Hesthiati menerangkan pelatihan hari itu merupakan rangkaian Dies Natalis ke-73 Tahun Universitas Nasional.

Peserta mendapatkan pengetahuan meracik kopi dari tiga narasumber kompeten seperti Ketua Coffee Lovers Indonesia Jamil Musanif, Trainer Barista Ninno Listya, dan Barista Harzami Ahadi.

"Mudah-mudahan kehadiran pelatihan ini memberikan manfaat karena kopi saat ini merupakan minuman kekinian, sehingga peserta memiliki pengalaman dan pengetahuan meracik kopi dan menjadikannya sebagai usaha di kemudian hari," tutupnya.

Baca juga: Pelaku wirausaha terbantu adanya bimbingan teknis kewirausahaan

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022