Bandung (ANTARA) - Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT TMMIN), Bob Azam mengatakan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi pondasi penting untuk menghadapi era elektrifikasi di Indonesia yang sudah mulai berjalan.

"SDM itu nomer satu, kita punya bahan-bahan menuju elektrifikasi seperti nikel salah satunya. Tapi, kalau tidak ada SDM dari hulu ke hilir kan jadi impossible," kata Bob Azam di Bandung, Jawa Barat, Rabu.

Untuk menghadapi era elektrifikasi dan bisa bersaing dengan negara-negara lain, Toyota Indonesia memiliki komitmen kuat untuk menghasilkan tenaga-tenaga ahli di bidang elektrifikasi mulai dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hingga universitas.

Baca juga: Daftar harga & simulasi kredit Toyota Kijang Innova Zenix dan hybrid

Baca juga: Tinggalkan mesin diesel, Toyota Innova Zenix diklaim jadi lebih irit


"Ya ada dilatih, baik di jepang, di Indonesia sendiri, gimana dia bekerja dari high voltage ke low voltage, itu juga ya dan kalau SMK kita baru saja beri bantuan 100 tablet yang berisi kurikulum mengenai hybrid ke 10 SMK di Pulau Jawa," ucap dia.

"Pokoknya semua SMK yang bekerja sama dengan kita nanti kita akan bantu kurikulum hybrid dalam bentuk digital. Kemudian juga setelah itu mesin-mesinnya akan kita berikan sehingga mereka bisa mengadopsi teknologi baru." tambah dia.

Untuk menindak lanjuti kesiapan dalam hal elektrifikasi, Toyota Indonesia juga menjalin kerjasama dengan berbagai Universitas Negeri yang ada di Indonesia dengan menerbangkan mereka untuk belajar hingga ke luar negeri.

"Kita sudah mempersiapkan, ada 100 engineer yang kita siapkan. Beberapa kita sekolahkan ke luar negeri mengenai baterai, ke Jepang dan Inggris," jelas dia.

Dalam kesempatan ini, Toyota Indonesia ikut bergabung dalam seminar yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) yang banyak membahas industri otomotif ke ranah elektrifikasi.

Seminar series ke-4 ini, lebih mengarah kepada pemahaman dan peningkatan pengetahuan civitas akademisi, mahasiswa generasi muda, serta masyarakat pada umumnya bahwa pendekatan multi-pathway sudah sangat sesuai dengan kebutuhan konsumen di Indonesia yang beragam.

Untuk mencapai itu semua, berbagai pengembangan dari lini Energi Baru dan Terbarukan (EBT), strategi transisi dan manajemen UIO juga menjadi sebuah bagian integral dan kunci keberhasilan untuk mencapai NZE di Indonesia sesuai dengan target pemerintah di 2060.

Baca juga: Mengunjungi fasilitas xEV milik TMMIN di Karawang

Baca juga: Dukung NZE, Toyota siap produksi kendaraan berbasis energi terbarukan

Baca juga: Ekspor Toyota Indonesia melonjak 60 persen pada Januari-Juli 2022
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022