Kota Bogor (ANTARA) - Langkah Kota Bogor menyongsong era mobil listrik dan motor listrik didukung oleh antusiasme masyarakat yang mendorong para mitra pemerintah daerah, seperti PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero, mulai membangun dua titik stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

Sesuai dengan rencana Pemerintah Kota Bogor memulai transisi dari kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan listrik pada akhir 2022 dengan membeli dua mobil listrik dinas wali kota dan wakil wali kota, serta lima motor listrik bagi jajaran kepala dinas untuk memberi contoh kepada masyarakat. Hal itu, sekaligus menjajal keramahan mesin dan bahan bakar mobil dan sepeda motor listrik sebelum banyak dibeli warganya. PLN kemudian hadir memberi fasilitas pendukung stasiun pengisian daya.

SPKLU dari PLN pertama di Balai Kota Bogor telah resmi dapat digunakan masyarakat mulai akhir November 2022. Sementara SPKLU di area lebih terbuka, yakni di Alun-alun Kota Bogor, masih dalam tahap pembangunan dan rencananya segera diresmikan juga pada Desember 2022.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dalam berbagai kesempatan mengatakan bahwa kehadiran mobil listrik dan motor listrik dinas di kotanya sebagai ajang sosialisasi kepada masyarakat agar mengikuti arahan pemerintah pusat untuk mengurangi kendaraan berbahan bakar minyak, tentu perlu didukung oleh stasiun pengisian daya.

Hal itu karena, jumlah peminat kendaraan listrik di Kota Bogor telah cukup banyak dan semakin meningkat meskipun belum masif, yakni menurut laporan yang diterimanya, sekitar 200 ojek daring telah menggunakan sepeda motor listrik.

Oleh karena itu, langkah tepat kolaborasi Pemerintah Kota Bogor dengan PLN membangun fasilitas stasiun pengisian daya di tengah antusias masyarakat terhadap kendaraan listrik cukup tinggi.

Dengan terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Listrik (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, PLN memiliki cukup peluang untuk banyak berkontribusi dalam masa transisi kendaraan BBM ke kendaraan listrik.

Penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah dapat dilakukan melalui skema pembelian, sewa, dan/atau konversi kendaraan bermotor bakar menjadi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PLN tidak lagi hanya berkutat pada penyediaan jaringan listrik rumah tangga, industri dan pemerintahan, namun bergerak menghampiri teknologi berkendara hemat menggunakan daya listrik.

General Manajer PT PLN Persero Unit Induk Distributor (UID) Jawa Barat Susiana Mutia usai peresmian halaman Balai Kota Bogor mengatakan SPKLU ini merupakan yang ke-110 yang dibangun PLN untuk digunakan masyarakat umum.

Susiana menyampaikan PLN telah mengajak mitra dan cabangnya untuk membangun sejumlah fasilitas pengisian daya, berupa SPKLU, baterai hingga alat pengisian daya di rumah-rumah.

Cepat tanggapnya PLN diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengimplementasikan instruksi presiden mengenai kendaraan listrik untuk jajaran pemerintah daerah dan kesiapan terharap transisi kendaraan masyarakat.
 

Antisipasi arus penjualan

Ketersediaan SPKLU dan fasilitas pengisian daya lain dari PLN pastinya berdampak kepada arus penjualan kendaraan listrik di masa transisi ini. Masyarakat akan memandang kemudahan berkendara listrik dibandingkan dengan kendaraan BBM dilihat dari pengisian dayanya.

Saat ini sejumlah perusahaan kendaraan pun telah mengeluarkan model-model mobil dan motor listrik, meskipun masih banyak yang belum masuk ke Indonesia. Masyarakat seolah tinggal menunggu harga yang terjangkau untuk memulai transisi era baru berkendara dari kendaraan BBM ke kendaraan listrik.

Akhir pekan lalu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meluncurkan mobil listrik serbaguna yang diberi nama Multipurpose Electric Vehicle ITS (MEvITS) di kampus itu.

MEvITS diciptakan untuk dapat menjadi kendaraan yang tak hanya digunakan sebagai mobil penumpang, namun juga dapat mengangkut barang.

Mobil ini juga telah didesain untuk dapat menempuh jarak hingga 200 kilometer dan memiliki kecepatan maksimum hingga 100 kilometer per jam.

Di sisi lain, sebagai contoh pembuat kendaraan listrik, China BYD dikabarkan akan meluncurkan mobilnya di Meksiko tahun depan, dengan seorang eksekutif senior mematok target penjualannya hingga 30.000 kendaraan pada tahun 2024.

Tahun depan, BYD akan mulai menjual versi elektrik sepenuhnya dari kendaraan sport (SUV) Tang bersama sedan Han melalui delapan dealer di seluruh Meksiko.

General Manajer PT PLN Persero Unit Induk Distributor (UID) Jawa Barat Susiana Mutia sempat mengungkapkan bahwa PLN siap mengawal transisi kendaraan listrik dengan pembangunan fasilitas pengisian listrik di berbagai titik di Indonesia, termasuk di Jawa Barat yang dimulai dari Kota Bogor untuk menyambut era baru bisnis kendaraan.


Sosialisasi

Kota Bogor menjadi percontohan di Jawa Barat mengenai sosialisasi yang baik dalam hal implementasi transisi kendaraan BBM ke kendaraan listrik.

Menurut Susiana Mutia, PLN menggandeng pemerintah daerah, khususnya Kota Bogor, untuk menyampaikan sejumlah kemudahan dan promosi-promosi layanan pengisian daya listrik bagi kendaraan bermotor.

Dengan pembangunan sejumlah SPKLU, fasilitas pengisian baterai ke depan, serta alat pengisian daya di rumah akan melibatkan berbagai pihak.

Pada peluncuran SPKLU di Balai kota Bogor, contohnya, Pemerintah Kota Bogor bersama PLN menggandeng komunitas pengguna sepeda motor listrik untuk berkeliling peduli terhadap kekerdilan pada anak atau stunting.


 

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022