Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai acara Republik BBM (Benar-benar Mabok) yang disiarkan salah satu televisi swasta bisa menjadi alternatif guna menumbuhkan rasa optimisme masyarakat di tengah-tengah maraknya tayangan kekerasan dan tahayul atau mistik di televisi. "Wapres Jusuf Kalla tadi mengatakan acara seperti ini (republik BBM) dapat sebagai alternatif di tengah banyaknya tayangan kekerasan dan tayangan mistik atau tahayul di televisi," kata pakar komunikasi UI Effendy Gazali seusai bertemu Wapres Jusuf Kalla di istana Wapres Jakarta, Rabu. Effendy Gazali dan seluruh pendukung acara Republik BBM seperti "presiden" Taufik Savalas, "wapres" Ucup Kelik, serta Denny diterima oleh Wapres Jusuf Kalla untuk membicarakan berbagai hal seputar tayangan acara tersebut. Tim Republik BBM sebelumnya telah melayangkan surat kepada Wapres Jusuf Kalla untuk bersedia diundang sebagai tamu dalam acara tersebut. Atas undangan tersebut Wapres Jusuf Kalla menyatakan kesediaannya untuk hadir dan ikut mengisi acara tersebut. "Mudah-mudahan acara seperti ini bisa digunakan untuk menimbulkan rasa optimisme masyarakat," kata Effendy Gozali menirukan pernyatakan Wapres Jusuf Kalla. Menurut Effendy, dalam pertemuan selama sekitar dua jam tersebut, banyak sekali digunakan untuk berdiskusi atas berbagai masalah. Namun, Effendy mengatakan bahwa pada dasarnya Wapres Jusuf Kalla adalah juga penonton acara Republik BBM. "Beliau juga beranggapan bahwa acara Republik BBM masih dalam koridor tidak menghina seseorang (Presiden dan Wapres). Kalau dalam posisi menyampaikan kritikan, Wapres menyatakan monggo saja, dan beliau tidak tersinggung," kata Effendy. Dalam pembicaraan lainnya, tambah Effendy, Wapres Jusuf Kalla menyampaikan pesan kepada "Wapres Republik BBM" Ucup Kelik agar tetap menjaga image Presiden dan Wakil Presiden yang dihormati rakyat. "Caranya dengan tidak menggunakan cara-cara yang tidak cerdas. Dan itu yang harus dijaga, di negara-negara lain seperti Singapura juga hal itu dijaga ketat," kata Effendy. Menurut Effendy acara Rep BBM ini merupakan hasil kajian dan digarap dengan serius dari Assosisasi Sarjana Komunikasi UI. Selama ini, tambahnya acara ini ditujukan untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Namun ketika ditanyakan apakah kritikan yang disampaikan akan melemah setelah diterima oleh Wapres Jusuf Kalla, Effendy mengatakan bahwa Republik BBM akan tetap menyampaikan kritikan. Karena itu, tambahnya, dalam tayangan-tayangan Rep BBM selalu memasukkan 30 persen hal-hal yang benar dilakukan dan 60 persen adalah kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki. "Tetapi kita sampaikan, tetap akan melakukan kritik-kritik," kata Effendy. Sementara, tambah Effendy, kalau ada kampanye nasional seperti pemberantasan `illegal logging` atau kampanye pendidikan maka Republik BBM akan ikut secara bersama-sema dengan pemerintah.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006