Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur menggelar konvoi motor listrik bersama jajaran forum komunikasi pimpinan daerah setempat sebagai bentuk dukungan untuk suksesnya kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Konvoi penggunaan sepeda motor listrik dipimpin oleh Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Timbul Prihanjoko, jajaran Forkopimda dan Sekretaris Daerah Soeparwiyono, serta melibatkan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Camat di lingkungan Pemkab Probolinggo melintasi sejumlah ruas jalan protokol Kabupaten Probolinggo, Selasa.

"Kegiatan konvoi sepeda motor listrik itu dilakukan untuk meramaikan forum G20 di Bali," kata Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko dalam rilis yang diterima wartawan di Probolinggo, Selasa.

Menurutnya konvoi kendaraan listrik itu tidak kalah pentingnya bagaimana merespon anjuran dari pemerintah pusat untuk mulai beralih pada kendaraan yang ramah lingkungan berupa sepeda motor listrik.

"Konvoi sepeda motor listrik itu untuk mengenalkan kepada masyarakat sekaligus sosialisasi tentang kendaraan yang ramah lingkungan di Kabupaten Probolinggo," tuturnya.

Baca juga: Mobil listrik Tim Arjuna UGM ikut ramaikan KTT G20 di Bali
Baca juga: Kapolri gunakan kendaraan dinas berbahan bakar listrik

Ia mengatakan sepeda motor listrik yang dikendarai itu merupakan milik pribadi dari para pejabat di lingkungan Pemkab Probolinggo karena para pejabat tersebut membeli sendiri-sendiri kendaraan listrik itu.

"Harapannya masyarakat bisa bersama-sama sesuai imbauan pemerintah pusat untuk menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan dan saat ini baru berupa tahapan sosialisasi agar masyarakat bisa mengendarai kendaraan yang ramah lingkungan," katanya.

Sementara Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan terkait dengan regulasi untuk kendaraan listrik sudah ada dan diambil turunan dari Polda Jatim.

"Tetapi untuk saat ini belum semua merk sepeda motor listrik bisa dikeluarkan surat-suratnya karena dari produsennya belum mendaftarkan," ujarnya.

Saat ini, lanjut dia, sudah ada beberapa merk yang sudah keluar surat kendaraannya dan pihaknya yakin nanti ke depan para produsen akan memproses surat-surat kendaraan itu, apabila minat masyarakat tinggi terhadap kendaraan listrik.

"Kendaraan itu masih terbatas terkait dengan jarak tempuhnya dan dikhawatirkan kalau digunakan di jalan utama bisa terjadi kendala, sehingga sekarang uji coba harapannya ke depan dapat operasional dengan layak," katanya.

Baca juga: Minat pembelian EV di Indonesia masih masuki tahap awal

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022