Jakarta (ANTARA News) - PT PLN siap menggunakan Coal Bed Metane (CBM) untuk menggantikan bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan dalam pembangkit listrik tenaga disel (PLTD). "Kami siap gunakan CBM jika pengembangannya sudah baik," kata Deputi Direktur Energi Primer PT PLN Tonny Agus Marwoto di sela Konferensi Pengembangan CBM Indonesia, di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan, berdasarkan keterangan dari acara tersebut paling cepat CBM dapat diproduksi tiga tahun lagi. Dengan menggunakan CBM, katanya, PLN dapat mengurangi biaya produksi. Mengenai kemungkinan mengubah alat-alat PLN, Tonny mengatakan kira-kira membutuhkan waktu satu tahun. Tonny menambahkan, CBM terdapat di berbagai wilayah Indonesia sehingga penyebarannya merata. Deposit gas metane (CH4) yang terperangkap dalam pori-pori batubara melalui proses biogenik CBM tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Jika gas tersebut dapat dimanfaatkan maka diharapkan kebutuhan gas antara lain untuk listrik dan pupuk bisa dipenuhi. Gas tersebut antara lain berada di Kalimantan, Sumatera, dan Jawa Barat. Sejumlah perusahaan, baik dari dalam maupun luar negeri, mulai tertarik untuk meneliti di Indonesia. Sumber gas batubara itu mulai dieksploitasi dan diproduksi dalam jumlah besar oleh perusahaan-perusahaan besar di Amerika dan Australia pada 1980-an. Sementara China yang memiliki kandungan batubara yang cukup besar, sudah mulai merintis pengembangannya. Penelitian yang dilakukan oleh Pertamina dengan PT Caltex Pacific Indonesia (Chevron) pada 2001 mengindikasikan ada potensi sumber daya CBM sekitar 337 triliun kaki kubik yang tersebar di berbagai cekungan di Indonesia yang kemudian dinilai sebagai kandungan CBM urutan ketujuh di dunia.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006