Selain itu, disket punya fitur tambahan: tidak mudah diretas.
Lake Forest (ANTARA) - Dua dasawarsa telah berlalu sejak disket mengalami masa kejayaannya, tetapi seorang pemasok di California masih memperjualbelikan penyimpan data ikonis peninggalan era 1990-an itu.

Tom Persky, pengelola situs floppydisk.com, melayani daur ulang disket di California. Dia menerima disket baru dan bekas sebelum dijual kembali ke pelanggannya.

Dia mengaku dapat menjual sekitar 500 disket per hari.

Siapa pembeli disket saat ini ketika penyimpan data yang lebih canggih saja, flash disk misalnya, mulai tergusur oleh internet dan layanan cloud?

Baca juga: Bisnis Catalyst Tech tak terimbas pandemi berkat platform digital

Mereka adalah pelaku industri bordir, peralatan dan pencetakan logam, serta industri penerbangan, khususnya di bidang pemeliharaan pesawat, kata Persky.

"Jika Anda membuat pesawat pada 20 atau 30 atau bahkan 40 tahun lalu, Anda akan menggunakan disket untuk menarik dan menyimpan informasi dari beberapa peralatan di pesawat itu," kata pria berusia 73 tahun tersebut.
Tom Persky, pemilik floppydisk.com dan pedagang disket, memamerkan disket komputer 3,5 inci di gudangnya di Lake Forest, California, AS, 6 Oktober 2022 dalam tangkapan layar video Reuters TV. (ANTARA/REUTERS/Alan Devall/as)


Di gudangnya, rak-rak dipenuhi dengan disket warna-warni yang dikirim dari seluruh dunia.

Di salah satu ujung rak itu ada mesin magnetik besar dengan ban berjalan yang menghapus informasi pada disket, sementara mesin lain menempelkan label.

Gudang itu juga menampung disket-disket 8 inci yang lebih kuno, salah satunya berlabel "debat presiden John F. Kennedy dan Richard Nixon 1960".

Persky mengatakan meski sudah menjadi relik di zaman modern, disket memiliki sejumlah kelebihan.

"Disket sangat andal, sangat stabil, sebuah cara yang sangat dipahami untuk menyimpan dan menarik data di sebuah mesin," katanya.
Tom Persky, pemilik floppydisk.com, memiliki ribuan disket bekas yang disimpan di gudangnya di Lake Forest, California, AS, 6 Oktober 2022 dalam tangkapan layar dari video Reuters TV. (ANTARA/REUTERS/Alan Devall/as)


"Selain itu, disket punya fitur tambahan: tidak mudah diretas."

Persky menekuni bisnis disket setelah bekerja sebagai pengembang perangkat lunak di perusahaan pajak pada 1990-an. Saat itu, perangkat lunak perusahaannya diperbanyak lewat disket.

Dia mengaku jatuh cinta dengan pekerjaannya dan terus menekuninya setelah bisnis itu dipisah dari perusahaannya.

Namun, dia mengaku tidak berharap bisnisnya bisa bertahan 20 tahun lagi.

"Ketika saya melihat ikon 'save', saya melihat disket. Tetapi kebanyakan orang hanya melihat ikon 'save'," kata Persky.

"Saya akan tetap di sini selama orang menginginkan disket-disket ini. Tetapi itu tidak selamanya."

Sumber: Reuters

Baca juga: Pemerintah AS masih gunakan disket
Baca juga: Indonesia pasar "cloud computing" potensial

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022