Jakarta (ANTARA News) - Keputusan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) menurunkan suku bunga masih menunggu keputusan Bank Indonesia (BI)menurunkan bunga BI Rate pada Mei mendatang. "Penurunan bunga BI-Rate merupakan kunci utama bagi LPS untuk menurunkan bunga penjaminan lebih lanjut, " kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Senin. Ia mengatakan, penurunan BI Rate BI pada Mei nanti diharapkan secara bertahap sekitar 25 basis poin hingga mencapai 11 persen pada akhir tahun 2006. Penurunan bunga BI Rate itu, sangat penting bagi LPS untuk melanjutkan penurunan suku bunga penjaminan, katanya. Perbankan, menurut Kostaman mengharapkan LPS terus menurunkan suku bunganya. Penurunan bunga penjaminan itu merupakan referensi utama bagi bank-bank dalam menentukan suku bunganya. Karena suku bunga tinggi tidak menguntungkan bagi perbankan dan sektor riil yang lebih menyukai suku bunga rendah, katanya. Suku bunga penjaminan untuk satu simpanan berjangka satu bulan saat ini mencapai 12,50 persen, tiga bulan 12,50 persen, enam bulan pada 12,50 persen, 12 bulan 12,65 persen dan 24 bulan pada 12,70 persen. LPS dalam kondisi ini bahkan menaikkan suku bunga Penjaminan dolar AS sebesar 25 basis poin. Ia mengatakan, perbankan saat ini belum menurunkan kembali tingkat suku bunganya, meski indikator ekonomi positif, dengan adanya inflasi yang terus turun. "Kami yakin perbankan akan menurunkan suku bunga dana pada bulan depan, setelah BI menurunkan bunga BI Rate," katanya. Ia mengatakan perbankan juga akan menurunkan suku bunga kredit hinga satu persen dalam dua bulan mendatang, setelah sejumlah asosiasi menyatakan suku bunga bank saat ini tinggi sehingga menyulitkan nasabah mengajukan permintaan kredit. Ditanya mengenai isu perpindahan dana nasabah dari BCA ke Bank Mega, menurut dia isu tersebut sama sekali tidak benar dan perpindahan besar-besaran nasabah BCA ke Bank Mega sampai saat ini masih belum diketahuinya. Banyaknya rekening simpanan anak perusahaan Salim Group di Bank Mega sebenarnya sudah berjalan jauh hari sebelum ada isu masuknya Salim Group ke Bank Mega, katanya. "Jadi munculnya isu perpindahan dana nasabah BCA terkait dengan rumor mengenai masuknya Salim Group ke Bank Mega jelas tidak ada dasar kebenarannya," tegasnya. Ia mengatakan manajemen Bank Mega memang menargetkan seluruh lini depannya untuk dapat menggenjot lebih banyak DPK, akan tetapi kebijakan itu merupakan strategi umum yang dijalankan untuk merealisasikan target pertumbuhan dana. (*)

Copyright © ANTARA 2006