Depok (ANTARA News) - Hasil Kid Election (Pemilu Anak) untuk memilih presiden tahun 2009 menempatkan Megawati Soekarnoputri sebagai presiden terpilih pada tahun 2009.

"Capres Megawati terpopuler di mata anak-anak," kata Direktur Eksekutif, Al-Ma`mun Education Center for Indonesia Research (Amec Indors), Husin Yazid, di sela-sela acara simulasi pemilu anak calon presiden di Serua, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu.

Megawati berhasil terpilih mengalahkan 11 capres lainnya. Megawati memperoleh suara 20,18 persen, posisi kedua ditempati Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan memperoleh (17,29 persen).

Selanjutnya tempat ketiga Sri Sultan Hamengkubowono X (15,17 persen), keempat Prabowo Subianto (12,83 persen). Berikutnya berturut-turut adalah Wiranto (7,47 persen), Hidayat Nur Wahid (6,10 persen), Din Syamsudin (5,04 persen), Abdurahman Wahid (3,72 persen), Soetrisno Bachir (2,35 persen), Rizal Ramli (0 persen), dan Muhammad Yasin (0 persen).

Ia mengatakan, 12 capres tersebut sudah diberi tahu melalui surat. Nama-nama capres tersebut diambil dari nama yang beredar di media massa.

Menurut Husin Yazid yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), simulasi pemilu anak tersebut diikuti oleh anak didik di lingkungan sekolah Amec Indors dan anak sekolah perwakilan dari berbagai sekolah di Depok, Tangerang, dan DKI Jakarta.

Untuk jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) sebanyak 150 siswa, SD (144 siswa), dengan jumlah keseluruhan sebanyak 294 siswa.

Lebih lanjut Husin mengatakan, kegiatan sumulasi tersebut juga telah diberitahu KPU dan mendapat sambutan baik dari KPU tersebut. "KPU menyambut baik dan mendukung kegiatan tersebut," kata Husin.

Dikatakannya penyelenggaraan simulasi pemilu anak untuk calon presiden dalam rangka memberikan edukasi nilai-nilai demokrasi kepada anak sejak dini.

Di sisi lain mendorong memberikan jawaban atas keinginantahuan anak-anak terhadap penyelenggaraan pemilu, serta mengenalkan calon pemimpin kepada anak-anak.

Husin juga menegaskan akan melakukan kegiatan serupa untuk tingkat anak sekolah SMP dan SMU, tentunya yang belum mempunyai hak pilih. "Kita akan lakukan setelah pemilu legislatif," demikian Husin.  (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009