Jakarta (ANTARA News) - Da`i kondang dari Bandung, Abdullah A. Gymnastiar atau lebih akrab disapa dengan Aa' Gym, membantah isu bahwa dirinya pernah menolak untuk hadir dalam pertemuan beberapa tokoh Islam dengan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, yang berlangsung di Kantor Kepresidenan, Kamis siang. "Siapa bilang saya tidak mau datang? Saya diundang oleh Presiden saya, sehingga saya harus menghormati Presiden saya sendiri," kata Aa' Gym kepada pers, seusai pertemuan yang membahas peningkatan hubungan dan saling pengertian antara umat Islam Indonesia dan dunia pada umumnya dan dengan non-Muslim. Dalam pertemuan yang turut dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu, selain Aa Gym, juga tampak Nazaruddin Umar, Azyumardi Azra, Quraish Shihab dan Din Syamsuddin. Ketua PBNU, Hasyim Muzadi, yang juga diundang untuk bertemu dengan Tony Blair tidak datang karena masih berada di luar kota. Dalam pertemuan dengan kepala pemerintahan Inggris itu, Aa' Gym menekankan bahwa dunia akan damai jika semua pemimpin mempunyai hati nurani. "Jika para pemimpin punya hati nurani, maka berbagai masalah akan dibicarakan," kata Aa' Gym, seraya menambahkan pertemuan dengan PM Tony Blair tersebut bermanfaat karena minimal para tokoh Islam telah menyampaikan berbagai aspirasi mereka. Masalah yang dibicarakan cukup bervariasi, mulai dari situasi di Irak karena tentara Inggris juga ada di sana bersama tentara Amerika Serikat hingga peningkatan hubungan dan saling pengertian di antara umat Islam dengan warga dunia lainnya yang non-Muslim. (*)

Copyright © ANTARA 2006