Jenis serangannya mengerikan. Mereka menjarah toko saya sebelum membawa pergi lima anggota keluarga saya ke semak-semak
Beni (ANTARA) - Kelompok yang diduga ekstremis menewaskan sedikitnya 14 warga sipil dan menculik belasan orang lainnya dalam serangan di timur Republik Demokratik Kongo, ungkap saksi mata dan kelompok HAM setempat, Rabu.

Juru bicara militer Antony Mwalushayi mengonfirmasi serangan yang terjadi di Provinsi Ituri pada Selasa sore.

Pihaknya menyalahkan Pasukan Demokrat Bersatu (ADF), yakni milisi Uganda yang beroperasi di Kongo timur sejak 1990-an dan mengucap janji setia kepada ISIS.

Sementara itu, militer menewaskan lima penyerang dan menyelamatkan seorang balita perempuan yang diculik, kata jubir, tanpa menyebutkan jumlah korban tewas.

Baca juga: Terduga ekstremis tewaskan 21 warga sipil di Kongo timur

Presiden kelompok HAM setempat Babila Babombi, Gilbert Sivamwenda, mengatakan ada 16 korban tewas di Biakato, termasuk 14 warga sipil dan dua anggota ADF.

Sekitar 16 petani juga hilang dan sejumlah orang lainnya tak dapat ditemukan dan tidak merespons panggilan, katanya menambahkan.

"Jenis serangannya mengerikan. Mereka menjarah toko saya sebelum membawa pergi lima anggota keluarga saya ke semak-semak," kata warga Bamako, Augustin Kyala Malembe, yang juga menghitung 16 orang tewas dan belasan lainnya diculik.

"Militer turun tangan, namun sudah terjadi kerusakan."

ADF kerap melakukan penyerbuan mematikan di desa-desa di Kongo timur meski ada upaya pemberantasan militer Kongo dan Uganda melalui operasi gabungan.

Kelompok itu juga menewaskan sekitar 40 warga sipil di lima desa dalam sederet serangan pada Kamis hingga Senin.

Sumber: Reuters

Baca juga: Sekjen PBB minta maaf ke Presiden Kongo atas insiden penembakan
Baca juga: Anak-anak Kongo temukan keluarga yang hilang di tengah konflik

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022