Jakarta (ANTARA) - Nilai total dari 100 merek teratas China melampaui ambang 1 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp14.851) untuk tahun kedua berturut-turut dan mencapai 1,24 triliun dolar AS pada 2022, menurut laporan perusahaan riset pasar internasional, Kantar, Kamis (25/8).

Daftar 10 merek teratas untuk tahun 2022 menempatkan Tencent, dengan nilai merek 204,4 miliar dolar AS, di urutan pertama untuk tahun kedua berturut-turut.

Raksasa retail Alibaba dan produsen minuman keras Kweichow Moutai berada di peringkat kedua dan ketiga, dengan nilai merek masing-masing 137 miliar dolar AS dan 108,5 miliar dolar AS.

Di antara para pendatang baru dengan peringkat tertinggi tahun ini, platform media sosial yang berfokus pada gaya hidup Xiaohongshu, dengan nilai merek 6,6 miliar dolar AS, berada di peringkat ke-37, sementara perusahaan teknologi intelligent speech dan kecerdasan buatan (AI) iFLYTEK membukukan nilai merek 4,2 miliar dolar AS dan berada di posisi ke-53 dalam daftar 100 merek teratas.

Tingkat kesadaran terhadap merek-merek China di pasar luar negeri telah meningkat signifikan selama setahun terakhir, sebut laporan itu. Secara keseluruhan, operasional di luar negeri mencapai sekitar 8,8 persen dari bisnis 100 merek teratas China.

Merek-merek yang kuat memiliki potensi untuk secara efektif menyerap dampak dari masa-masa ekonomi yang sulit, tutur Doreen Wang, CEO Kantar China Raya.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa merek-merek China menerapkan konsep pengembangan berkelanjutan sembari meningkatkan kapabilitas inovasi rantai penuh.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022