Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Rabu pagi membuka gelar produk Kerajinan Indonesia 2006 di Jakarta Convention Center yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas). Pameran kerajinan yang akan berlangsung hingga Minggu (26/3) itu diikuti oleh 425 peserta tingkat propinsi, kabupaten, pengusaha dan pemerhati seni dan budaya. Pameran itu didukung oleh enam lembaga pemerintah, yaitu Departemen Dalam Negeri, Departemen Perindustrian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil, Menengah, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Kementerian Negara BUMN dan Departemen Perdagangan. Hadir dalam acara pembukaan Ibu Negara Ani Yudhoyono, menteri-menteri terkait, Ketua Umum Dekranas, Mufidah Jusuf Kalla, para isteri gubernur dari 33 propinsi, sejumlah duta besar dan tamu dari negara-negara sahabat, termasuk isteri PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi. Presiden dalam sambutannya mengatakan pameran produk kerajinan tersebut sangat penting dan dilakukan dalam waktu yang tepat, yaitu di tengah upaya pembangunan ekonomi Indonesia, termasuk mengembangkan sentra-sentra produksi kerajinan berbasis ekonomi kerakyatan. Industri kerajinan, ujar Kepala Negara, harus terus didorong agar semakin dapat bersaing di pasar nasional maupun global, antara lain dalam hal disain. Kepala Negara mengatakan dirinya dalam perjalanan ke luar negeri, misalnya Kuala Lumpur, Tokyo, Kamboja, selalu menyempatkan diri untuk melihat disain-disain kerajinan mancanegara dalam upaya memperkaya ide desain produk Indonesia agar lebih dapat diterima pasar internasional. "Tengoklah dan kalau perlu belilah kerajinan-kerajinan itu untuk mengembangkan keragaman dan mutu kerajinan kita," saran Presiden. Agar produk-produk Indonesia dapat semakin mudah dipasarkan di dalam maupun luar negeri, Yudhoyono memberikan resep kepada pengrajin dan pengusaha kerajinan dengan menyebut SMTP. "SMTP itu artinya bukan susu, madu, telur, peuyeum, tetapi Seni, Modal, Teknologi, dan Pasar," katanya. Presiden minta menteri-menteri terkait dan pemerintah daerah untuk membantu pengrajin dan usaha kecil serta menengah untuk meningkatkan daya saing produk mereka, terutama dalam hal sumber daya manusia dan fasilitas pendanaan. Sementara itu, Mufidah Jusuf Kalla mengemukakan Dekranas juga akan memberikan penghargaan kepada produk terbaik dalam pameran nasional tersebut sebagai upaya untuk mendorong peningkatan produk-produk kerajinan nasional. Usai meresmikan pembukaan gelar produk kerajinan Indonesia, Presiden dan rombongan meninjau sejumlah stand pameran, antara lain produk kerajinan Baduy, pengusaha kerajinan binaan PT PLN, dan berbagai produk kerajinan dari Propinsi Sulawesi Barat. (*)

Copyright © ANTARA 2006