Jakarta,  (ANTARA News) - Produsen sepeda motor, PT Astra Honda Motor (AHM) tidak lagi memproduksi sepeda motor dengan mesin 100cc dan menggantinya dengan mesin 110 cc untuk membidik pasar dengan segmen di bawah 125 cc yang permintaannya mencapai 42 persen dari total sepeda motor jenis bebek (cub).

Presdir AHM Miki Yamamoto pada peluncuran Honda Absolute Revo 110, di Jakarta, Jumat, menjelaskan langkah Honda menghentikan produksi sepeda motor dengan 100cc merupakan salah satu strategi untuk menghasilkan produk yang lebih murah dan bersaing.

"Prinsipnya dari segi posisi dan dan pembuatan adalah bagaimana caranya membuat komponen yang tidak ditujukan pada satu pasar saja, tapi punya pasar yang lebih banyak. Kami sadari sepeda motor punya konsumen dan selera permintaan yang berbeda, dalam kondisi itu kami berusaha memanfaatkan komponen yang bisa dipakai bersama," ujarnya.

Hal itu dikemukan terkait dihentikannya produksi Honda Revo dan Supra Fit dengan mesin 100 cc yang kemudian digantikan dengan Honda Absolute Revo 110 yang mengusung mesin 110 cc sama dengan Honda Blade yang diluncurkan akhir tahun lalu.

"Model itu (mesin 110 cc) merupakan produk kami untuk meraih pasar sepeda motor di bawah 125 cc. Dengan produk yang berbeda, namun komponen (mesinnya) sama, maka dengan produksi sampai satu juta unit misalnya, harga (sepeda motor) menjadi jauh lebih murah," kata Yamamoto.

Kendati mengusung mesin yang sama, Honda Absolute Revo dan Blade membidik konsumen yang berbeda. Direktur Pemasaran AHM Johannes Loman mengatakan Absolute Revo untuk membidik konsumen yang rasional, yang mempertimbangkan masalah harga, fungsi, keekonomian, dan kehandalan.

Sedangkan Honda Blate membidik pasar dengan karakter konsumen yang lebih emosional yang mengutama gaya dan "sporty," serta tidak lagi mempertimbangkan soal konsumsi bahan bakar minyak (bbm).

"Segmen pasar konsumen yang rasional dan emosional itu sangat berbeda, tapi intinya mereka akan melihat merek, desain, setelah itu baru kehandalan dan teknologi," ujar Loman. Ia mengatakan pasar sepeda motor dengan segmen konsumen yang rasional menguasai sekitar 60 persen pasar sepeda motor bebek di bawah 125 cc.

AHM, lanjut dia, menargetkan penjualan Honda Absolute Revo mencapai sekitar 70 ribu unit per bulan, di atas penjualan Revo 100cc yang tahun lalu mencapai sekitar 60 ribu unit per bulan dan sejak diluncurkan April 2007 sampai Desember 2008 penjualannya mencapai sekitar 1,2 juta unit.

"Kami tidak meneruskan (produksi) sepeda motor dengan mesin 100 cc," ujar Loman.

Ia yakin Honda Absolute Revo akan mampu meningkatkan penguasaan pasar sepeda motor bebek AHM pada segmen di bawah 125 cc yang tahun lalu mencapai 47,7 persen. Hal itu, kata dia, karena sepeda motor tersebut lima persen lebih irit dan 16 persen lebih bertenaga dibandingkan generasi sebelumnya.

Harga Honda Absolute Revo untuk ("on the road") Jakarta bervariasi, untuk jenis spoke (jari-jari) adalah Rp11,6 juta per unit dan tipe pelek racing (casting wheel) Rp12,9 juta per unit, dan Casting Wheel Deluze sekitar Rp13,5 juta per unit. (*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009