Los Angeles (ANTARA) - Sebagian besar masyarakat di California, negara bagian terpadat di Amerika Serikat (AS), mengatakan dampak perubahan iklim telah dimulai, demikian menurut sebuah survei terbaru.

Menurut survei "Californians and the Environment" yang dilaksanakan di seluruh negara bagian tersebut dan dirilis pada Rabu (27/7) oleh Public Policy Institute of California, sebuah wadah pemikir nirlaba nonpartisan, hampir tujuh dari sepuluh orang di California berpikir bahwa dampak perubahan iklim telah dimulai.

Sementara delapan dari 10 orang di California mengatakan bahwa perubahan iklim merupakan kekhawatiran utama mereka secara pribadi atau salah satu dari beberapa kekhawatiran penting.

Survei tersebut juga menemukan delapan dari 10 orang di California mengatakan bahwa perubahan iklim merupakan ancaman serius bagi ekonomi dan kualitas hidup California di masa depan.

Dalam konteks ini, sebanyak 66 persen warga California dan 68 persen pemilih cenderung mendukung pemerintah negara bagian membuat kebijakannya sendiri, terpisah dari pemerintah federal, untuk mengatasi masalah perubahan iklim.

Selain itu, sekitar 68 persen warga California mengatakan bahwa pasokan air merupakan masalah besar di wilayah tempat mereka tinggal di California.

Sementara sekitar 55 persen warga California mengatakan bahwa ancaman kebakaran hutan adalah masalah besar di wilayah tempat mereka tinggal di California, menurut survei tersebut.

"Dengan California menghadapi musim kemarau parah dan kebakaran hutan, kesadaran publik meningkat terkait dampak perubahan iklim dan kebijakan negara bagian untuk mengurangi emisi gas rumah kaca," catat Public Policy Institute of California dalam temuan utama survei tersebut. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022