Bojonegoro (ANTARA News) - Sumur Migas Blok Cepu di Jatim dan Jateng merupakan batu loncatan bagi strategi Exxon Mobil untuk berinvestasi dan berkembang di Indonesia, kata President ExxonMobil Oil Indonesia, Peter Coleman, Kamis. Dalam rilis yang disampaikan kepada ANTARA, disebutkan di masa mendatang aset yang dimiliki Exxon di Blok Cepu, Natuna dan Aceh, akan memberikan kesempetan Exxon Mobil Corporation melalui anak perusahaannya berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi nasional. "Dengan ditandatanganinya kontrak JOA (Joint Operating Agreement) Blok Cepu memungkinkan berbagai pihak terkait untuk segera memulai aktivitas dan investasi untuk mengembangkan Blok Cepu selama 30 tahun masa kontrak," katanya. Dikatakan, Blok Cepu akan menjadi proyek berkelas dunia yang akan melibatkan teknologi mutakhir, investasi yang besar dan kemampuan dalam menjalankan proyek serta keahlian kedua belah pihak yang menandatangani JOA. Kontrak areal Blok Cepu meliputi ladang minyak di Banyuurip yang diperkirakan memiliki kandungan minyak lebih dari 250 juta barrel dan pada puncak produksi ladang ini mampu memproduksi 165.00 barrel per hari. "Area ini memiliki potensi lainnya untuk kegiatan eksplorasi dan pengembangan lanjutan," katanya. Humas Exxon Mobil Indonesia, Deva Rachman mengatakan, POD (plan of development) Blok Cepu, masih akan dibahas dan dibicarakan dulu dengan Pertamina sebelum nantinya diserahkan pada BP Migas. "POD sampai hari ini masih belum diserahkan ke BP Migas, karena akan kita bicarakan dulu dengan Pertamina," ujar Deva.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006