Kuala Lumpur (ANTARA) - Sebuah rumah sakit di Selangor, Malaysia, menggunakan dua sistem robot untuk membantu melakukan operasi penggantian sendi pada pasien.

Sistem robot tersebut --bekerja dengan cara serupa seperti global positioning system (GPS) pada kendaraan-- mampu memberikan model tiga dimensi (3D) hasil pemindaian tomografi terkomputasi (CT scan) pada pasien sehingga memudahkan ahli bedah merencanakan prosedur sebelum operasi dan menentukan ukuran implan yang akurat.

Konsultan Ahli Bedah Ortopedi dan Artroplasti Sunway Medical Center Dr Chua Hwa Sen dalam keterangan tertulisnya di Kuala Lumpur, Senin, mengatakan dengan teknologi itu mereka dapat memastikan penempatan implan yang lebih akurat dan melakukan operasi yang sukses dengan efek invasif yang minimal.

Teknologi itu juga memungkinkan pasien mengalami lebih sedikit rasa sakit setelah operasi dan dapat pulih lebih cepat, katanya.

Menurut Dr Chua, pasien pertama penggantian pinggul bilateral dengan bantuan robot kini dapat bergerak dengan nyaman dan lebih sering, tanpa harus selalu bergantung pada anggota keluarga.

"Yang terpenting, dia tidak lagi mengalami rasa sakit dan tekanan pada persendiannya setelah berjalan jauh atau naik mobil," katanya.

Teknologi cerdas dan adaptif itu, menurut Ahli Bedah Ortopedi, Antroplasti dan Trauma Sunway Medical Center Dr Shail Suresh, memungkinkan untuk mendapatkan tingkat akurasi yang tinggi dan mengurangi ketidaksejajaran dalam operasi artroplasti lutut yang komprehensif jika dibandingkan dengan prosedur konvensional.

Pada dasarnya, tujuan operasi penggantian sendi komprehensif dengan bantuan robotika adalah mengurangi rasa sakit pasien.

Di antara manfaat yang dapat dilihat pada pasien selama masa pemulihan adalah jaringan parut yang berkurang, kehilangan darah yang minimal, dan pasien dapat kembali lebih cepat melakukan aktivitas sehari-hari.

Jika dibandingkan dengan operasi konvensional minimal invasif, mayoritas responden menyatakan bahwa mereka menganggap operasi dengan bantuan robot lebih aman, lebih efisien, tidak terlalu menyakitkan, dan memberikan hasil yang lebih baik setelah operasi, ujar dia.

Baca juga: Malaysia serukan investigasi menyeluruh terhadap penembak pesawat MH17
Baca juga: Menaker: Pengiriman PMI ke Malaysia dan Arab Saudi dalam pembahasan
Baca juga: Tembus angka 5.000 dalam dua hari, kasus COVID-19 Malaysia


Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022