Sydney (ANTARA News) - Menlu AS Condoleezza Rice, Kamis, mengatakan bahwa AS telah menghubungi Israel dan Palestina untuk mendesak mereka agar menahan diri setelah pasukan Israel menyerang sebuah penjara di Tepi Barat pekan ini. Presiden Palestina, Mahmud Abbas, Rabu ,mengutuk serangan Israel terhadap sebuah penjara di kota Jericho, Tepi Barat, untuk menangkap seorang pemimpin pejuang Palestina, sebagai satu kejahatan yang tidak akan dimaafkan dan menuduh para pengawas AS dan Inggris yang memantau penjara itu bekerjasama dengan Israel. "Kami, sehubungan dengan aksi-aksi belakangan ini dan kesulitan-kesulitan di Jericho, telah melakukan kontak dengan semua pihak untuk mendesak agar tenang dan menahan diri," kata Rice kepada wartawan saat mengunjungi Australia. Di seluruh Jalur Gaza dan Tepi Barat, warga Palestina melakukan pemogokan atas operasi militer Israel yang meningkatkan kedudukan Perdana Menteri sementara Ehud Olmert menjelang pemilu 28 Maret. Pasukan keamanan Israel berada dalam siaga tinggi setelah Front Rakyat untuk Pembebasan Pelestina (PFLP) yang dipimpin Ahmed Saadat berjanji akan melakukan pembalasan atas penangkapan dia dari penjara Jericho. Rice mengatakan AS dan Inggris setuju memantau penjara itu kembali tahun 2002, tapi seluruh keamanan di penjara itu berada dalam tanggungjawab Palestina. Ia mengataan AS dan Inggris khawatir akan keselamatan para pemantau dalam 12 bulan belakangan ini, dan pihak berwenang Palestina pada 8 Maret diberitahu bahwa para pemantau itu akan ditarik kecuali keamanan ditingkatkan. "Kami setuju untuk memantau penjara ini, tapi keamaman bagi penjara tersebut adalah tanggungjawab pasukan keamanan Palestina," kata Rice, seperti dilansir Reuters. Pasukan Israel dengan mengunakan tank dan buldoser menyerang penjara Jericho, Selasa untuk menangkap Saadat, yang dituduh oleh Israel terlibat pembunuhan menteri pariwisata Israel Rehavam Zeevi tahun 2001, dan PFLP mengaku bertanggungjawab atas tindakan itu. AS dan Inggris, yang menyatakan kuatir akan keamanan , menarik para pemantau , Selasa dan pasukan Israel memasuki penjara itu beberapa menit kemudian. Keduanya membantah bekerjsama dengan Israel. Abbas menuntut pemulangan Saadat dan lima orang lainnya. Olmert mengatakan mereka akan diadili dan "dijatuhkan hukuman yang setimpal". Saadat, 51 tahun , dikirim ke penjara Jericho tahun 2002 berdasarkan persetujuan yang ditengahi internasional yang mengakhiri pengepungan Israel atas kompleks almarhum pemimpin Palestina Yasser Arafat di Ramallah , di mana pemimpin PFLP itu mengungsi. PFLP , salah satu dari kelompok-kelompok kecil Palestina yang melakukan aksi perlawanan, mengatakan pihaknya menembak Zeevi, mantan jendera berhaluan kanan, untuk membalas pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap pemimpin emreka Abu Ali Mustafa. Penangkapan Israel terhadap Saadat menyusul saran Hamas dan Abbas agar ia dibebaskan. (*)

Copyright © ANTARA 2006