Cibinong (ANTARA News) - Proyek pembangunan drainase sepanjang sekitar 1.500 meter di Desa Sanja Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor yang dibangun kontraktor PT Sawargi pada tahun anggaran 2008, dinilai bermasalah. Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bogor, Wawan Risdiawan mengatakan, dari seluruh panjang drainase yang dibangun ada ratusan meter yang bermasalah, yakni tidak sesuai bestek dan pekerjaannya tidak selesai. "Kami melihat, pekerjaan kontraktor tersebut asal-asalan dan tidak selesai. Kami akan mengundang kontraktornya dan dinas terkait di Pemerintah Kabupaten Bogor, untuk meminta keterangan," kata Wawan Risdiawan di Cibinong, Kamis, usai meninjau lokasi drainase. Dijelaskannya, dari informasi yang dihimpunnya, proyek drainase tersebut dibangun dengan dinding samping serta lantai dasarnya menggunakan batu belah. Namun, sebagian dari drainase tersebut dasarnya tetap tanah, tidak dibangun fondasi menggunakan batu belah. "Pekerjaan ini tidak sesuai bestek," katanya. Kesalahan lainnya, kata dia, pekerjaan yang dilakukan kontraktor asal-asalan, ada bagian dasar yang lebih dalam serta ada bagian dasar yang lebih dangkal, sehingga jika turun hujan air tidak mengalir, tapi justru meluap ke jalan raya. Di tambahkannya, kontraktor juga tidak menyelesaikan pekerjaannya, yakni drainase tersebut tidak seluruhnya menyambung, tapi terputus-putus di beberapa bagian. Sekretaris Komisi C DPRD Kabupaten Bogor, Sumarli mengatakan, berdasarkan informasi dari warga setempat, pembangunan drainase tersebut ada yang terputus-putus, karena warga setempat yang membangun jembatan beton dari halaman rumahnya ke tepi jalan, ada yang tidak bersedia dibongkar jembatannya. "Karena jembatan milik warga tidak dibongkar, sehingga pembangunan drainase tersebut tidak bisa tersambung," katanya. Sumarli menyayangkan, proyek pembangunan drainase yang menelan anggaran sekitar Rp600 juta dari APBD Kabupaten Bogor tahun 2008, tapi manfaatnya belum dirasakan warga. "Kami melakukan kunjungan ke lokasi drainase, justru berdasarkan pengaduan warga setempat yang resah," katanya. Menurut dia, warga setempat mengadu ke Komisi C, setelah dibangun drainase, air hujan justru meluap ke jalan raya. Padahal, sebelum dibangun drainase, jika turun hujan air tergenang, tapi tidak sampai meluap ke jalan raya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009