Jakarta (ANTARA News) - Menperin Fahmi Idris mengatakan belum ada keputusan mengenai kenaikan tarif dasar listrik (TDL) sehingga ia enggan berkomentar soal itu. "Belum ada keputusan," ujarnya di Jakarta, Rabu, ketika ditanya soal rencana kenaikan TDL dan dampaknya bagi industri. Menurut Fahmi, kalaupun ada, kenaikan TDL tidak terlalu besar. Namun ia tidak mau menyebut besaran angka, meskipun telah didesak. Menanggapi pertanyaan, bahwa kalangan dunia usaha tetap menolak kenaikan TDL, Fahmi mengatakan, "Kalau mau ikuti yang nggak setuju, nggak akan setuju. Nggak akan naik-naik (TDL)." Ia juga menekankan bahwa dalam hidup harus ada keseimbangan dan harus melihat kedua arah (kiri dan kanan) sehingga bisa menilai secara komprehensif masalah kenaikan TDL. "Kalau negara `collapse` (akibat subsidi yang besar karena TDL tidak dinaikkan) nanti nggak ada duit," katanya. Sementara itu, kalangan dunia usaha seperti Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) menyatakan pada prinsipnya mereka menolak kenaikan TDL. Baik Ketua Umum API Benny Sutrisno maupun Ketua Umum Gapmmi Thomas Darmawan meminta PLN melakukan efisiensi lebih serius lagi, karena pada dasarnya TDL tidak perlu naik. Berbeda dengan Benny yang tegas menolak, Thomas mengatakan kalaupun pemerintah terpaksa menaikkan jangan terlalu tinggi, harus di bawah 10 persen dan diberlakukannya pada Juli dan Agustus untuk memberi kesempatan dunia usaha melakukan antisipasi dan perencanan bisnis.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006