Jakarta (ANTARA) - Michel Tran Van, Chief Operating Officer (COO) Airbus China, mengungkapkan optimismenya tentang prospek besar produsen pesawat terkemuka dunia tersebut untuk pasar China, meskipun industri penerbangan di seluruh dunia dihadapkan pada tantangan besar yang muncul akibat epidemi.

"Kami akan tetap di China. Ini adalah pasar negara tunggal yang tumbuh paling cepat dalam jangka panjang," kata Tran Van. "Kami akan terus mencari kemitraan untuk litbang (penelitian dan pengembangan) dan teknologi."

Tran Van menyebut tentang lini perakitan akhir (final assembly line/FAL) Airbus Asia yang berada di Kota Tianjin (FAL Tianjin), China utara, mengatakan bahwa meskipun epidemi masih membayangi, "semua pabrik kami di China dan khususnya di Tianjin beroperasi, dan beroperasi secara normal."

"Kami mengirimkan pesawat seperti yang diharapkan. Rantai pasokan menyuplai FAL (di Tianjin) ini seperti yang kami harapkan," tuturnya. "Pada akhirnya, tidak ada dampak terhadap kapasitas kami di seluruh dunia."

Menurut sang COO, FAL Tianjin memiliki fasilitas utama untuk perakitan akhir pesawat berlorong tunggal, keluarga pesawat Airbus A320. FAL Tianjin kini juga memiliki kemampuan perakitan pesawat berbadan lebar untuk A330 dan A350. Fasilitas produksinya di Tianjin akan melakukan perakitan akhir pesawat A321 pada akhir tahun ini.

FAL Tianjin merampungkan dan mengirimkan 53 pesawat keluarga A320 pada 2021. Produsen pesawat Eropa tersebut meresmikan lini perakitan akhir keluarga A320 di Tianjin pada 2008. Pada akhir 2021, Airbus telah merakit dan mengirimkan 555 pesawat seri A320 dari fasilitas tersebut.

"Tianjin adalah fasilitas dan lini perakitan pertama kami di luar Eropa. Jadi FAL di Tianjin terintegrasi ke dalam keseluruhan sistem industri Airbus," papar Tran Van. "Apa pun yang kami investasikan di Tianjin menentukan langkah selanjutnya untuk rantai pasokan yang lengkap."

Tran Van mengaitkan operasional FAL Tianjin yang lancar dan stabil dengan dukungan otoritas setempat di berbagai tingkatan.

"Ada banyak dukungan yang diberikan kepada (industri) penerbangan secara umum. Kami juga diuntungkan dari hal itu secara tidak langsung," katanya. "Secara lebih langsung dan lebih lokal, kami juga mendapat manfaat dari banyaknya dukungan pada penyederhanaan proses bea cukai untuk mempercepat, dan mengakomodasi semua ketidakpastian logistik di seluruh dunia."

"Saya rasa kita tidak boleh terlalu terpengaruh oleh tantangan dan kesulitan jangka pendek yang kita lihat," kata Tran Van. "Kami melihat beberapa pemulihan dan prospek yang bagus untuk masa depan. Itulah yang coba kami fokuskan." 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022