Jakarta (ANTARA) - The Scientific Center of Kuwait (TSCK) pada Selasa (5/7) mengumumkan kesuksesannya dalam pembiakan hiu macan pasir, yang membuat negara itu menjadi yang terdepan dalam upaya global untuk menyelamatkan spesies tersebut dari kepunahan.

Pencapaian ilmiah besar tersebut, termasuk kesuksesan perawatan bayi hiu macan pasir yang baru lahir, merupakan bagian dari strategi yang dirancang secara cermat untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan berkelanjutan spesies laut itu di dalam akuarium, kata para ilmuwan TSCK dalam konferensi pers yang diadakan di Kegurbernuran Hawalli.

Salem Al-Ablani, seorang pakar biologi sekaligus mantan anggota Dewan Direksi TSCK, mengatakan bahwa pusat penelitian Kuwait itu telah menyediakan dan mempertahankan lingkungan yang sesuai bagi hiu macan pasir selama 22 tahun terakhir, yang membuat mereka dapat bereproduksi secara alami dan terus-menerus tanpa campur tangan manusia.

Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab stres -- seperti kerumunan orang, pola makan, dan suhu air di lingkungan akuarium -- dapat mempersulit hiu macan pasir betina untuk mempertahankan janin selama masa kehamilan penuhnya yang berkisar dari 12 hingga 14 bulan.
 
   Orang-orang melihat hiu macan pasir di akuarium Pusat Ilmiah di Kegubernuran Hawalli, Kuwait pada 5 Juli 2022. (Xinhua)

Terlepas dari segala rintangan, akuarium TSCK berhasil memastikan kesuksesan kelahiran dan keselamatan dua bayi hiu macan pasir, kata ilmuwan Kuwait itu dalam konferensi pers

"Kendala terbesar bagi TSCK adalah melindungi hidup hiu-hiu muda setelah mereka lahir karena bayi-bayi hiu membutuhkan perawatan ekstrem agar dapat selamat," tutur Al-Ablani.

"Keselamatan jenis hiu ini dianggap langka, dan model-model (pembiakan) yang sangat sukses hanya ada sedikit dan terjadi dalam interval waktu yang panjang," tambahnya.

Hiu macan pasir merupakan salah satu spesies yang dimasukkan ke dalam Daftar Merah Spesies Terancam oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature/IUCN) yang berkantor pusat di Inggris.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2022