Jakarta (ANTARA) - Masalah kapasitas dan jarak jangkau daya baterai menjadi faktor yang penting saat mengendarai mobil bertenaga listrik, apalagi jumlah stasiun pengisian daya listrik di Indonesia belum sebanyak tempat pengisian bahan bakar mobil konvensional. Bisakah mobil listrik dipakai untuk bepergian jarak jauh tanpa mengisi daya baterai di tengah jalan?

ANTARA menjajal mobil listrik Hyundai IONIQ 5 dalam perjalanan Jakarta-Bandung-Jakarta yang total jaraknya kurang lebih 325 kilometer dalam media test drive pada 22-23 Juni 2022.

Penampilan mobil ini mengingatkan kepada gambaran kendaraan futuristik tapi retro, mengingatkan kepada tampilan mobil masa depan di serial animasi jadul, terlihat cukup mencolok dibandingkan mobil kebanyakan.

Baca juga: Cara merawat agar baterai mobil listrik Hyundai IONIQ 5 tetap awet

Begitu membuka pintu mobil, tampak keren karena gagang pintunya rata dengan bodi mobil saat terkunci dan mencuat begitu kunci dibuka, agak butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan fitur-fitur yang ada. Pengaturan tempat duduk juga sudah secara elektrik dengan beberapa tombol di samping kursi.

Tuas transmisi yang biasanya ada di bagian tengah juga berubah tempat, letaknya kini ada di bagian kanan setir, bentuknya serupa dengan tuas untuk menyalakan lampu mobil. Dengan memutar ke depan dan belakang, pengemudi bisa mengatur fungsi maju (D), netral (N), mundur (R). Khusus untuk parkir (P), letaknya ada di ujung tuas.
 
Hyundai IONIQ 5 (ANTARA/Nanien Yuniar)


Layar di mobil menjadi patokan dalam mengetahui apakah kendaraan sudah menyala apa belum, sebab tak ada suara mesin ketika tombol power dinyalakan. Bermacam informasi bisa dilihat lewat layar, termasuk fitur apa yang sedang dinyalakan, baterai yang tersisa dan perkiraan berapa kilometer yang bisa ditempuh dengan daya yang ada.

Dari titik awal, yakni di Senayan, Jakarta, baterai di IONIQ 5 yang ANTARA kendarai baru diisi daya, tepatnya telah terisi 95 persen. Sebelum berangkat, kami menyambungkan dulu ponsel ke layar agar bisa memutar musik dari platform streaming. Proses menghubungkan bisa langsung lewat kabel USB atau melalui Bluetooth.

Pengeras suara BOSE Premium Sound System yang disematkan dalam mobil membuat musik-musik yang diputar terdengar semakin mantap, apalagi kondisi kabin memang cukup senyap. Pengaturan musik bisa dilakukan lewat layar sentuh 12,3 inci atau lewat tombol di sebelah kiri kemudi.

Baca juga: Hyundai terima pesanan 2.300 IONIQ 5

Jika tak ingin mendengarkan musik, Anda bisa memilih "sounds of nature" seperti suara luar ruangan di kafe, suara api unggun, suara ombak, suara hujan juga hutan.

Terdapat beberapa titik USB untuk mengisi daya ponsel atau gawai lainnya, di area baris depan dan juga baris kedua. Sayangnya, belum ada power outlet untuk type C yang kini kian lazim untuk berbagai gawai.

Setelah memasuki jalan tol, mode berkendara yang awalnya Eco diganti menjadi Sport. Tarikannya lebih cepat, mobil langsung melaju cepat dengan sedikit sentuhan pada pedal gas, cocok dipakai untuk di jalan yang kosong dan lengang tanpa banyak hambatan. Sebetulnya mobil tetap responsif ketika memakai mode Normal dan Eco, tapi memang responsnya tidak segesit mode Sport.
 
Hyundai IONIQ 5 (ANTARA/HO)


Fitur keamanan yang tersemat memberikan informasi agar pengemudi lebih berhati-hati, notifikasi bila ada kendaraan lain yang terlalu dekat. Ketika menyalakan sen, kamera otomatis menyala dan layar memperlihatkan kondisi di sekitar mobil.

Tersedia juga fitur yang membantu mobil mengikuti marka jalan, tetapi pengemudi tetap tidak bisa sepenuhnya melepaskan tangan dari setir sepanjang waktu. Ketika fitur ini diaktifkan, mobil otomatis mengikuti marka jalan.

Bila Anda menyetir terlalu ke pinggir, kemudi secara otomatis mengoreksi setir. Dalam kondisi jalan besar dan lengang, fitur ini akan membantu. Namun, bagi pengemudi pemula fitur ini mungkin sedikit membuat was-was karena rasanya kontrol kendali menjadi berkurang.

Baca juga: Hyundai IONIQ 5 dipesan 1.700 unit dalam sebulan sejak diluncurkan

Menuju kawasan Lembang, Bandung, Jawa Barat, jalanan yang tadinya lengang berubah menjadi sempit, berliku, penuh dengan motor yang berseliweran. Jalan menanjak penuh kelok dan macet lebih mudah dilewati ketika menyalakan fitur Smart Cruise Control. Pengemudi bisa memilih dari empat macam jarak yang diinginkan dari mobil depan.

Ketika kendaraan di depan melaju, secara otomatis mobil juga ikut melaju. Ketika kendaraan depan berhenti, kecepatan otomatis berkurang dan mobil ikut berhenti secara otomatis. Bila dirasa terlalu lambat, pengemudi bisa menaikkan kecepatan yang diinginkan lewat tombol di kemudi, atau menginjak pedal gas. Pada kondisi ini, pengemudi tinggal mengontrol setir.
 
Hyundai IONIQ 5 (ANTARA/Nanien Yuniar)


Memasuki Lembang yang penuh dengan rimbunnya pepohonan tinggi, kami membuka vision roof agar pemandangan indah di langit bisa terlihat. Fitur itu membuat AC untuk penumpang belakang disematkan di bagian pinggir dekat pintu.

Bila cuaca dingin, pengemudi maupun penumpang bisa menyalakan fungsi penghangat pada kursi. Untuk pengemudi dan penumpang di bagian depan, fiturnya bisa diatur lewat layar sentuh, sementara untuk penumpang di area belakang, fiturnya tersedia lewat tombol di pintu.

Baca juga: Hyundai resmi umumkan harga IONIQ 5

Sebaliknya, tiap kursi juga bisa dibuat lebih dingin dengan fungsi cooling dengan tiga level. Makin tinggi levelnya, makin dingin anginnya. Fitur ini cocok untuk orang yang sering berkeringat dan kepanasan karena duduk terlalu lama, apalagi menempuh perjalanan jauh. Pilihan level ini pun ada pada fitur penghangat kursi.
 
Hyundai IONIQ 5 (ANTARA/HO)


Di Lembang, Hyundai mendemonstrasikan teknologi Vehicle-to-Load dari IONIQ 5. Sederhananya, mobil ini juga bisa menjadi sumber daya listrik untuk menyalakan berbagai perlengkapan elektronik. Panggung dan set hiburan untuk band, layar untuk nonton bareng ala layar tancep, lampu dekorasi, sistem audio, mesin kopi, alat treadmill dengan memanfaatkan beberapa unit IONIQ 5. Dengan kata lain, mobil ini juga bisa berfungsi seperti sumber listrik portable seperti power bank untuk perangkat yang jauh lebih besar.

Saat kembali dari Bandung ke Jakarta, baterai yang tersisa di mobil adalah 44 persen. ANTARA mengaktifkan i-Pedal sehingga mobil bisa berjalan dan berhenti hanya dengan menginjak pedal gas. Ketika pedal dilepas, mobil secara otomatis akan berhenti. Ini membantu kaki lebih santai karena tak perlu bolak-balik menginjak rem dan akselerator saat macet dalam kondisi stop and go.

Setelah menempuh waktu sekitar dua jam, di mana mesin dan AC tetap dinyalakan saat beristirahat di rest area, daya baterai yang tersisa setelah menempuh jarak sekitar 325 kilometer adalah 18 persen, di mana mobil diperkirakan masih bisa melaju hingga 83 kilometer.

Mobil listrik Hyundai IONIQ 5 tersedia dengan harga mulai dari Rp718 juta hingga Rp829 juta.

Baca juga: Hyundai pamerkan IONIQ 5 di Bandung

Baca juga: Hyundai Ioniq 5 dinobatkan sebagai "World Car of the Year"

Baca juga: IONIQ 5 dan CRETA dominasi pemesanan Hyundai selama IIMS 2022
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022