Di Indonesia, masyarakat bisa dengan bebas mengulang resep dokter, kalau sudah cocok dengan satu obat, maka mereka cenderung akan memakai obat itu untuk jangka waktu yang lama,"
Jakarta (ANTARA News) -Mengonsumsi obat-obatan tertentu tanpa resep dari dokter dapat menimbulkan masalah pengeroposan tulang (oestoporosis).

"Masyarakat harus mulai memperhatikan pemakaian obat-obatan seperti kortikosteroid karena dapat menurunkan massa tulang sehingga menimbulkan pengeroposan tulang yang berakhir pada patah tulang," kata dr. Tanya TM Rotikan  dalam seminar Dancow Calcium Plus Activity 2012 mengenai gizi dan kesehatan di Jakarta, Rabu.

Kortikosteroid adalah suatu kelompok hormon steroid yang dihasilkan oleh tubuh agar dapat bertahan menghadapi perubahan lingkungan dan infeksi.

Hormon ini berperan pada banyak sistem fisiologis pada tubuh, misalnya tanggapan terhadap stres, tanggapan sistem kekebalan tubuh, dan pengaturan inflamasi, metabolisme karbohidrat, pemecahan protein, kadar elektrolit darah, serta tingkah laku.

Secara klinis, Kortikosteroid merupakan obat yang banyak digunakan pada pengobatan nyeri sendi, arteritis temporal, reaksi alergi, asma, hepatitis, dan lain-lain.

"Di Indonesia, masyarakat bisa dengan bebas mengulang resep dokter, kalau sudah cocok dengan satu obat, maka mereka cenderung akan memakai obat itu untuk jangka waktu yang lama," kata dokter dari Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut.

Padahal, menurut dr. Tanya, setiap jangka tiga bulan penggunaan obat, terutama yang mengandung Kortikosteroid, harus ditakar lagi dosisnya.

Kalau tidak tepat dosis, maka dapat membuat tulang keropos.

Selain memperhatikan pemakaian obat, dr. Tanya mengatakan pencegahan oestoporosis dapat juga dilakukan dengan berbagai cara seperti melalui asupan kalsium yang memadai, cukup mendapat sinar matahari, cukup beraktivitas seperti melakukan senam beban, serta menjalankan pola hidup yang benar, antara lain dengan menghindari kafein, rokok dan alkohol.
(I027)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012