Malang (ANTARA News) - Sebanyak 18 orang pemain Arema yang berlaga di ajang Liga Super Indonesia (LPI), diboyong ke ranah Kalimantan guna melakoni dua pertandingan melawan Persisam Samarinda (1/2) dan Mitra Kukar Tenggarong (5/2).

Pelatih Arema LSI Joko Susilo, Senin menyatakan, ke-19 pemain yang diboyong ke Kalimantan itu diharapkan mampu menebus poin yang hilang di kandang ketika Singo Edan menjamu tamunya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, termasuk laga yang baru dilakoninya menjamu PSAP Sigli (28/1).

"Waktu pemulihan pemain memang sangat minim, bahkan satu hari saja (Minggu, 29/1) karena pagi ini kami sudah bertolak ke Samarinda. Kesempatan latihan baru bisa dilakukan di Stadion Segiri, itupun tidak lama," ujarnya.

Namun demikian, Joko tetap mengaku optimistis jika anak asuhnya akan mampu meraih angka di kandang Persisam Samarinda maupun Mitra Kukar, apalagi penyerang andalannya Marcio Souza sudah bisa diturunkan setelah absen ketika menjamu PSAP Sigli akhir pekan lalu.

Ia mengakui, tidak mudah anak asuhnya untuk mencuri poin dari Persisam maupun Mitra Kukar, namun dirinya akan berupaya maksimal dan bekerja keras untuk mewujudkannya.

Apalagi, lanjutnya, kekuatan benteng pertahanan Arema harus tereduksi karena Seme Pierre Patrick yang selama ini menjadi tumpuan palang pintu Singo Edan harus absen karena akumulasi kartu.

Humas Arema LSI Sudarmaji mengatakan, tim berkekuatan 18 pemain itu sudah bertolak ke Samarinda sekitar pukul 05.00 WIB melalui Bandara Juanda.

Ke-18 pemain yang diboyong ke Kalimantan itu antara lain adalah Kim Young Hee, Rodrigo Santoni, Marcio Souza, Khusnul Yuli, Charis Yulianto, Kerry Judiono, Yoewanto Benny, Rudi Ardianyah, Arif Ariyanto, Munhar, Steve Hesketh, Boy Jati Asmara, Johan Ibo, dan Fery Aman Saragih.

Kegagalan Arema menundukkan PSAP di kandang menjadikan tim itu tetap berada di posisi zona "play off" dengan mengemas tujuh poin dari sembilan kali bertanding. Sementara Persisam berada di urutan ke-10 dan Mitra Kukar diurutan kelima klasemen sementara LSI 2011/2012.  
(E009/C004)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012