Kairo (ANTARA News) - Presiden Nigeria Olusegun Obasanjo menyatakan kesiapannya menghadiri Konperensi Tingkat Tinggi (KKT) Kelompok-8 (D-8) yang dijadwalkan berlangsung pertengahan Mei mendatang. Kesediaan Presiden Nigeria itu disampaikannya saat menerima surat undangan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang disampaikan oleh Utusan Khusus Presiden RI, Alwi Shihab. Presiden Nigeria menyatakan senang hati menerima surat undangan KTT D-8 dari Presiden Yudhoyono dan beliau (Presiden Obasanjo) menyatakan kesediaan menghadiri pertemuan puncak tersebut, kata Alwi Shihab kepada ANTARA di Kairo, Rabu (8/3) malam menjelang keberangkatannya ke Jakarta. Selain Nigeria, Ali Shihab juga ditugasi Presiden untuk menyampaikan surat undangan KTT D-8 kepada Presiden Mesir, Hosni Mubarak. Alwi Shihab melakukan kunjungan sehari ke Kairo pada Rabu (8/3) dan diterima oleh Perdana Menteri Mesir, Ahmed Nazif. Sedianya, Alwi Shihab dijadwalkan diterima Presiden Mubarak, namun Kepala Negara Mesir itu berhalangan mendadak. Dalam pertemuan dengan PM Nazif di Kairo, Alwi Shihab didampingi Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Kairo, H.M. Muzammil Basyuni dan Kepala Bidang Penerangan KBRI Kairo, Sudarmawan. Menurut Alwi Shihab, dalam pertemuan itu, PM Nazif menyambut baik undangan tersebut, namun pihaknya belum secara tegas menyatakan kesediaan Presiden Mubarak untuk menghadiri KTT D-8. Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Mesir yang dikonfirmasi ANTARA mengungkapkan Presiden Mubarak kemungkinan besar akan mewakilkan PM Nazif untuk menghadiri KTT di Bali tersebut. D-8 yang beranggotakan delapan negara Islam berpenduduk padat merupakan forum kerjasa sama ekonomi. Forum kerja sama ini diprakarsai politisi-cendekiawan Turki, Necmetin Erbakan tahun 1997. Sejak dibentuk di kota bersejarah Istambul, Turki, forum ini telah melakukan empat kali KTT, yakni pertama di Turki tahun 1997, KTT kedua di Bangladesh pada Maret 1999, ketiga di Kairo 2001, KTT keempat berlangsung di Jakarta pada 2003, dan KTT kelima diadakan di Teheran, Iran, pada 2004. D-8 prakrsa Turki ini beranggotakan Indonesia, Iran, Pakistan, Banglades, Nigeria, Turki, Malaysia, Mesir. Misi utama D-8 itu sendiri untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan perdagangan. (*)

Copyright © ANTARA 2006