Palembang  (ANTARA News) - Delegasi Indonesia terpilih menjadi anggota tiga komite khusus Parlemen Negara-negara Anggota Organisasi Kerja sama Islam/OKI (PUIC) dalam konferensi ke-7 PUIC di Palembang, Minggu.

Dalam konferensi yang dilaksanakan sejak tanggal 24 hingga 31 Januari 2012 itu terdapat empat komite, yakni Komite Politik dan Hubungan Luar Negeri, Komite Urusan Ekonomi dan Lingkungan, Komite Hak Asasi Manusia, Perempuan dan urusan Keluarga serta Komite Budaya, Hukum, Peradaban dan Agama.

Indonesia, menurut anggota delegasi parlemen Indonesia, Atte Sugandi, masuk di tiga komite PUIC dari kelompok negara Asia.

Dikatakannya pula bahwa dari ke empat komite tersebut, Indonesia tidak masuk dalam Komite Ekonomi dan Lingkungan. Masing-masing komite terdiri dari empat orang dari empat negara.

Di Komite Politik dan Luar Negeri, terpilih dari Indonesia adalah Sidarto Danusubroto. Sedang anggota lainnya adalah Kazi Faruq Kader dari parlemen Bangladesh, Kazem Jalali (parlemen Iran) dan Mustafa Erdem (parlemen Republik Turki).

Untuk Komite Khusus Hak Asasi Manusia, Perempuan dan urusan Keluarga terpilih dari Indonesia Nurhayati Ali Assegaf, dan tiga anggota lainnya adalah tiga Farida Rahman (parlemen Bangladesh), Nancy Shukri (parlemen Malaysia) dan Shamshad Sattar Bachani (Pakistan).

Selanjutnya Komite khusus Budaya, Hukum, Peradaban dan Agama terpilih Tantowi Yahya dari parlemen Indonesia bersama anggota lainnya yakni, dari parlemen Iran Seyed Ahmad Avaei, delegasi parlemen Malaysia Hasbi Habibollah dan anggota parlemen Turki Ihsan Ozkes.

Sedangkan keanggotaan di Komite Ekonomi dan Lingkungan PUIC terpilih Khanhuseyn Kazmili dari parlemen Azerbaijan, Mujahid Yusof Rawa (parlemen Malaysia), Sheikh Rohale Asghar (delegasi parlemen Pakistan) serta Cem Zorlu dari Turki.

Atte mengatakan, suasana pemilihan berlangsung sangat demokratis dan elegant. "Masing-masing negara saling memberi dan saling menerima. Dengan besar hati pula mereka memberikan masukan-masukannya," ujarnya.

Dia juga mengatakan bahwa delegasi dari negara-negara yang tidak terpilih pun dengan besar hati memberikan dukungannya, seperti ketika pemilihan anggota Komite Khusus HAM, Perempuan dan Urusan Keluarga, delegasi dari Parlemen Turki justru mengingatkan agar Indonesia masuk didalamnya karena Nurhayati Ali Assegaf menjadi salah satu anggota Women Parliamentary IPU.
(D011)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012