Jakarta (ANTARA News) - Dirut PT ASABRI, Tabrie membantah adanya kredit macet di institusinya senilai Rp430 miliar. "Tidak ada pinjaman yang dikeluarkan PT ASABRI sebesar itu," katanya usai bertemu Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono di Jakarta, Rabu. Sebelumnya Anggota Komisi I, Ade Nasution mengungkapkan adanya pinjaman dana senilai Rp430 miliar dari PT ASABRI kepada seseorang yang bernama Hendry Leo, hingga kini pinjaman itu belum dikembalikan yang bersangkutan kepada PT ASABRI. Tabrie mengemukakan kinerja PT ASABRI sebagai BUMN cukup baik, jadi tidak mungkin ada kemacetan pengembalian dana ASABRI apalagi mencapai Rp430 miliar. Sementara itu Kepala Biro Humas Departemen Pertahanan Masekal Pertama Abdul Aziz Manaf mengatakan pertemuan Dirut PT ASABRI dengan Menhan Juwono Sudarsono antara lain melaporkan kinerja ASABRI terutama setelah berada dibawah Kementrian BUMN. Ia menjelaskan ASABRI sebagai perusahaan bisnis asuransi yang menghimpun iuran wajib prajurit dan PNS di lingkungan TNI/Polri sebesar delapan persen yang diambil dari gaji pokok ditambah tunjangan istri dan tunjangan anak. Iuran sebesar delapan persen itu digunakan antara lain 4,75 persen untuk dana pensiun dan sisanya diberikan sebagai dana santunan. Khusus untuk menjamin perumahan prajurit, ASABRI bekerjasama dengan Yayasan Kesejahteraan Perumahan Prajurit atau YKPP, tambah Aziz. "Untuk perumahan pendapatan prajurit dipotong Rp5.000 per bulan untuk membayar uang muka saat ia pensiun. Jika potongan yang dikumpulkan belum mencukupi untuk membayar uang muka maka sisanya akan ditutup oleh YKPP," tuturnya. Untuk itu YKPP memperoleh bantuan dana dari PT ASABRI yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan dana yang diperlukan oleh ASABRI. "Sejak tahun 2000 hingga 2005 jumlah dana yang telah disalurkan tercatata Rp250 miliar," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006