Jakarta (ANTARA) - Perusahaan otomotif asal Korea Selatan Hyundai Motor Co. dilaporkan telah mulai mengembangkan mobil listrik (EV) kecil untuk India seiring dengan fokus mereka untuk membawa lebih banyak model premium ke negara itu mulai tahun ini.

Direktur Penjualan Pemasaran dan Layanan Hyundai India Tarun Garg mengatakan berbagai departemen sedang mengerjakan isu-isu seperti ekosistem pengisian daya, jaringan penjualan, manufaktur dan jenis proses perakitan yang harus dimiliki oleh pembuat mobil.

"Kami harus melihat sebanyak mungkin lokalisasi," kata Garg dikutip dari Reuters pada Minggu, mengacu pada sumber dan produksi komponen secara lokal untuk mengendalikan biaya dan menjaga mobil tetap terjangkau.

Baca juga: Tur kendaraan masa depan di studio Hyundai Motor

Meskipun dia tidak mengomentari kapan perusahaan akan meluncurkan kendaraan listrik kecil di India, Garg mengatakan waktunya harus tepat.

"Sehingga kami dapat membawanya dengan harga yang tepat pula. Ekosistemnya harus siap, kita harus memiliki cukup pengisian," katanya.

EV kecil adalah bagian dari rencana Hyundai yang lebih luas untuk menginvestasikan 40 miliar rupee (512 juta dolar AS) untuk meluncurkan setidaknya enam kendaraan listrik di India pada tahun 2028.

Hal ini juga untuk memberikan dorongan mengemudi yang bersih di negara tersebut dengan beberapa kota paling tercemar di dunia.

Di India, EV menyumbang kurang dari 1 persen dari total penjualan mobil. Namun, pemerintah menargetkan 30 persen pada tahun 2030 karena terlihat mengurangi polusi dan impor bahan bakar.

Sampai EV kecilnya diluncurkan, Hyundai akan meluncurkan model premium dimulai dengan crossover listrik Ioniq 5 tahun ini dan secara bertahap akan menurunkan rantai harga, kata Garg.

Ioniq 5, yang memiliki jangkauan sekitar 480 km, dibanderol mulai dari sekitar 44 ribu dolar AS di Amerika Serikat.

"Ketika itu tentang mobil dengan mesin pembakaran internal (ICE), kami memiliki pendekatan bottom-up. Dalam listrik, kami mencoba pendekatan top-down," katanya, seraya menambahkan bahwa agar EV pasar massal berhasil, perlu ada pengisian daya yang meluas, jaringan, dan harga baterai yang lebih rendah.

Hyundai pada tahun 2019 meluncurkan Kona EV-nya di India, terutama untuk menguji pasar, namun, penjualannya rendah karena harganya tinggi dan infrastruktur pengisian daya publiknya belum terlalu siap. Garg mengatakan pelajaran dari Kona akan dimasukkan ke dalam strategi EV ke depannya di India.

Baca juga: Hyundai Stargazer segera meluncur, begini tampilan depan & belakangnya

Baca juga: Penjualan Hyundai, Kia di Eropa naik 9,8 persen pada Mei

Baca juga: Hyundai umumkan 15 peserta program Start-up Challenge Indonesia 2022
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022