Kami berharap masyarakat bersabar karena pemerintah setempat berupaya untuk kembali membangun jembatan gantung itu.
Lebak (ANTARA News) - Sebanyak 14 jembatan gantung di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, kondisinya rusak berat akibat diterjang banjir, sehingga berdampak terhadap ekonomi masyarakat setempat.

"Kami sudah melaporkan kerusakan jembatan gantung itu kepada pemerintah setempat untuk segera diperbaiki," kata Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Muklis, di Rangkasbitung, Jumat.

Ia mengatakan, ke 14 jembatan gantung tersebut kini sudah tidak difungsikan kembali karena cukup membahayakan bagi masyarakat.

Pemerintah daerah menutup jembatan gantung yang kondisinya rusak berat, termasuk di Desa Sangiangtanjung, Kecamatan Kalanganyar.

Jembatan gantung di Kabupaten Lebak terbanyak di Provinsi Banten, karena memiliki 17 sungai utama dan 165 anak sungai.

Karena itu, kata dia, wajar jika kondisi jembatan gantung rusak tentu masyarakat mengalami kesulitan akses lalu lintas.

Sebab satu-satunya jembatan gantung sebagai sarana infrastuktur yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi warga setempat.

"Kami berharap masyarakat bersabar karena pemerintah setempat berupaya untuk kembali membangun jembatan gantung itu," katanya.

Menurut dia, pemerintah daerah memerlukan biaya cukup besar untuk pembangunan jembatan gantung untuk mendukung perekonomian dan pendidikan anak-anak.

Selama ini, kata dia, jembatan gantung yang kondisinya rusak terpaksa warga menggunakan rakit bambu sebagai sarana penyeberangan.

"Dengan penyeberangan menggunakan rakit itu tentu selain biaya cukup tinggi juga berisiko diterjang arus sungai," katanya.

Sementara itu, masyarakat Desa Sangiangtanjung dan Pasirtanjung mengaku sangat senang setelah dibangun jembatan gantung oleh PT Krakatau Steel dan peletakan batu pertama oleh Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini, sehingga anak-anak sekolah merasa nyaman.

"Kami berharap pembangunan jembatan gantung itu kokok dan kuat lama dengan kontruksi baja dan tidak seperti dulu lagi," kata Pulung (45) warga Sangiangtanjung, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak.



Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012