Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kehutanan tahun ini berencana menyalurkan dana bantuan sosial (Bansos) senilai Rp100 miliar untuk 2.000 kelompok masyarakat di 32 provinsi.

Penyaluran Bansos ini merupakan kelanjutan dari program serupa yang dilakukan tahun lalu kepada 1.984 kelompok masyarakat desa senilai Rp99,18 miliar, kata Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR, di Jakarta, Selasa.

Bansos merupakan program bantuan langsung masyarakat pengembangan perhutanan masyarakat pedesaan berbasis konservasi atau disebut BLM-PPMPKB.

Kegiatan tersebut berupa penanaman wanatani (agroforestry) yang dapat dipadukan dengan pembuatan/pemeliharaan bangunan konservasi tanah dan air serta bantuan ternak/ikan.

Dirjen Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial (BPDAS dan PS), Harry Santoso, mengungkapkan komposisi dana untuk kegiatan BLM-PPMKB adalah minimal 70 prsen dari dana itu dipergunakan untuk kegiatan penanaman dan pembuatan/pemeliharaan bangunan konservasi tanah dan 30 persen dapat dibelikan ternak atau ikan.

Kriteria desa atau kelompok yang bisa mendapatkan BLM-PPMPBK, kata Harry, juga sangat mudah, misalnya wilayahnya termasuk dalam DAS prioritas, termasuk dalam kategori desa di dalam atau sekitar kawasan hutan, desa tertinggal/desa yang terdapat komunitas adat terpencil. "Setiap desa hanya dapat ditetapkan satu kelompok masyarakat penerima dana BLM-PPMPBK."

Sementara itu, Kementerian Kehutanan telah merealisasikan pembangunan kebun bibit rakyat (KBR) sebanyak 18.286 unit pada 2010 dan 2011.

Rinciannya, 8.016 unit dari rencana 8.000 unit pada 2010 dan 10.270 unit dari rencana 10.000 unit pada 2011.

"Jika setiap unit membuat minimal 50.000 batang bibit pohon, maka 18.286 unit KBR yang berhasil dibangun berarti sudah ada pasokan 914.300.000 batang bibit. Itu yang berhasil direalisasikan," kata Harry Santoso.

Untuk program rehabilitasi lahan, lanjut Harry, pada 2012 terfokus pada rehabilitasi lahan kritis di dalam DAS prioritas seluas 500.000 hektare, hutan kemasyarakatan 500.000 hektare, hutan kemitraan 50.000 hektare. Pembuatan kebun benih 4.500 hektar dan areal sumber benih 1.200 hektare, serta pembuatan KBR baru 10.000 unit.  (A027/A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012