... Wawan merupakan salah seorang anak kebanggaan keluarga dan menjadi "tulang punggung" keluarga di Purwakarta...
Karawang, Jawa Barat (ANTARA News) - Duka cita mendalam penuh isak tangis memenuhi siapa saja yang hadir dalam pemakaman Wawan Hermawan (25), Senin. Dia satu dari sembilan korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan maut di kawasan Tugu Tani, Jakarta, Minggu (22/1/) siang.

Setelah di shalatkan, jenazah Wawan langsung dimakamkan di kampung halamannya, Kampung Cileutik, Desa Mekarsari, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Ibu Wawan, Ny Aam, sangat terpukul atas kejadian yang menimpa anaknya itu. Pihak keluarga tidak menyangka Wawan bisa meninggal dunia dengan cara tragis.

Padahal, katanya, Wawan merupakan salah seorang anak kebanggaan keluarga dan menjadi "tulang punggung" keluarga di Purwakarta.

"Kami berharap polisi memproses kejadian yang menyebabkan anak saya meningal dunia," kata Ny Aam, di Purwakarta, Senin.

Sementara itu, kecelakaan maut terjadi di Jalan MI Ridwan Rais, kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat, Minggu (22/1) siang, hingga mengakibatkan enam orang meninggal dunia.

Ketika itu, mobil Xenia nopol B-2479-XI yang dikemudikan Afriyani Susanti (39) melaju dengan kecepatan tinggi, sempat oleng hingga menghantam para pejalan kaki di trotoar dan halte. Mobil itu baru berhenti setelah merangsek masuk ke halaman kantor Kementerian Perdagangan.

Dalam pemeriksaan oleh polisi, Susanti diketahui kemudian dalam pengaruh obat-obatan terlarang. Akibat ulahnya itu, sembilan orang kehilangan nyawanya begitu saja, selain lima orang lainnya mengalami luka-luka akibat kejadian itu. Korban meninggal dunia dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Sedangkan korban luka-luka dibawa ke RSPAD. Sembilan korban meninggal dunia ialah Moch Hudzaifah al Ujay (16), Firmansyah (21), Suyatmi (51), Yusuf Sigit (16), Ari (2,5), Nanik Riyanti (25), dan Fifit Alfia Fitriasih (18), Wawan (17), dan M Akbar.

Sementara lima korban yang luka-luka ialah Siti Mukaromah (30), Mohammad Akbar (22), Keny (8), Indra (11), dan Teguh Hadi Purnomo (30). (KR-MAK)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012