Surabaya (ANTARA News) - Ketua Dewan Pakar DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Harry Tanoesoedibjo menilai terlalu pagi untuk berbicara tentang calon presiden (capres) saat ini.

"Terlalu pagi (bicara capres), karena itu fokus kita bukan itu, tapi bagaimana membesarkan Nasdem," katanya setelah berbicara di hadapan puluhan fungsionaris Partai Nasdem se-Jatim di Surabaya, Senin.

Ketika didesak kemungkinan dirinya menjadi capres, tokoh pers nasional itu menjelaskan dirinya tidak mempunyai keinginan itu, karena dirinya aktif di partai untuk ikut memperbaiki kondisi bangsa.

"Tapi, media massa harus mengampanyekan pemimpin yang kita butuhkan di masa depan agar masyarakat tidak memilih pemimpin karena populer, melainkan pemimpin yang memiliki leadership yang tinggi, bukan lemah lembut atau otoriter," katanya.

Oleh karena itu, ia menyarankan kader dan aktivis/pegiat Partai Nasdem hendaknya memahami visi dan misi untuk mengusung perubahan yang menjadi harapan masyarakat.

"Untuk itu, kita juga akan mengampanyekan visi dan misi perubahan itu lewat media massa, termasuk melalui media olahraga seperti LPI dan Piala Eropa," katanya.

Namun, perubahan yang dimaksud juga bukan hanya wacana, kampanye, dan janji, karena masyarakat sudah kenyang dengan wacana sejak era reformasi bergulir.

"Untuk itu, kami akan membahas program kerja yang kongkret pada 26 Januari mendatang," katanya, didampingi Sekjen DPP Partai Nasdem Ahmad Rofiq dan Ketua Dewan Pembina DPW Partai Nasdem Jatim H Hasan Aminuddin.

Ia mengaku program kerja yang riil itu seperti apa, namun ia mencontohkan bantuan bibit, bantuan hukum, bantuan sarana ibadah, bantuan fasilitas umum seperti MCK, dan sebagainya.

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012