DPR gelar dengar pendapat mobnas Esemka

Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Kerinduan publik agar Esemka diberi perhatian khusus dan dikembangkan sebagai mobil rakyat nasional akhirnya mendapat dukungan Komisi VI DPR. Mereka akan segera menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum tentang hal tersebut, Rabu pekan depan (25/1).

"Dengan resmi saya beritahukan, Komisi VI DPR segera menggelar RDPU mengenai Percepatan Program Mobil Nasional Esemka tersebut," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima, Minggu.

Dikatakan, Komisi VI DPR yang membidangi perindustrian, perdagangan dan BUMN ini sangat berkepentingan mendorong percepatan program mobil nasional tersebut.

"Kami telah merencanakan RDPU di Ruang Sidang Komisi VI DPR pada hari Rabu (25/1) mulai pukul 10.00 WIB," paparnya.

Ia menjelaskan, pada RDPU itu, Komisi VI DPR mengundang pula beberapa pejabat dari daerah, seperti Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahril Yasin Limpo, dan Walikota Solo, Joko Widodo.

Selain itu, menurut dia, dihadirkan pula pimpinan PT INKA, PT Dirgantara Indonesia, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, dan Deputi Menteri BUMN.

"Yang tidak kalah pentingnya, kami juga mengundang beberapa kepala sekolah Sekolah Menengah Kejuruan terkait," ungkap Bima. (M036)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012

1 Februari 2012

pemerintah tolol,.. maunya duit doang gak punya nasionalisme sama sekali. sampe kapanpun kita gak mungkin punya kebanggaan kecuali kirim PTR keluar. bayangkan aja mobil tawon yg udah diijinkan aja gak boleh beroperasi dijakarta padahal sama2 bayar pajak, itu sama aja mau ngatain yg punya mobil tawon wong ndeso. mobil kiat esemka g bakal dapat ijin. pemerintah kita udah diatur ama perusahaan otomotif luar. menangislah karena kita adalah bangsa terjajah, bahkan oleh orang indonesia sendiri.

0 0 Balas LaporkanHapus
22 Januari 2012

Memang harus didukung, sungguh keterlaluan kalau tdk.
Sebenarnya tdk pakai stnk ( surat resmi ) esermka dapat dipakai angkutan dibandara misalnya atau ditempat instansi yang luas, asalkan tdk kejanalan raya. Hidup esemka!!!

0 0 Balas LaporkanHapus
22 Januari 2012

Gagalnya mobnas truk perkasa yg sdh dipakai TNI, Habibi dgn Maleo, Tommy dgn Timor krn perusahaan mobil jepang,korea, eropa berhadapan dgn perorangan yg dgn mudah digagalkan oleh pejabat yg gampang disuap, tapi kali ini perusahaan mobil tsb berhadapan dgn kiat-esemka yang di dukung oleh rakyat sukar utk menggalkannya meski demikian perlu digalang gerakan anti produksi luar negeri yg sdh dimuat dlm peraturan dan perlu dukungan pemerintah dan karena kere munggah bale lupa akan asalnya, hanya ingin naik mobil mewah sdh bukan waktunya berpihaklah pd rakyat lihat india sbg negara besar keempat para menterinya naik mobil produk dalam negeri, jangan terulang lagi beli pesawat terbang dari cina yg ringkih sedang kita sdh punya pabrik pesawak pt dirgantara indonesia. Para pemimpin dimana rasa nasionalisme mu. Ingat negara ini bukan milikmu negara ini milik rakyat termasuk rakyat miskin jangan sampai angka kemiskinan menjadi turun menurun.

0 0 Balas LaporkanHapus