Pemerintah Kabupaten Lebak akan membangun jembatan gantung Ciwaru sepanjang 200 meter dengan alokasi APBD 2012 sebesar Rp1 miliar.
Lebak (ANTARA News) - Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Helmy Faizal Zaini, berencana mengunjungi jembatan gantung Ciwaru yang berlokasi di Desa Sangiangtanjung, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak yang kondisinya rusak berat akibat diterjang banjir sepekan lalu di wilayah itu.

"Bapak Menteri PDT itu dijadwalkan Selasa (14/1) meninjau langsung jembatan gantung Ciwaru, setelah kunjungan dari Pandeglang," kata Kepala Bidang Pembinaan Pers Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Lebak Icha, di Rangkasbitung, Minggu.

Ia mengatakan, jembatan gantung Ciwaru yang setiap hari dilintasi ribuan warga, termasuk anak-anak siswa SD rusak berat akibat terjangan banjir besar yang menimpa pekan lalu.

Saat ini, anak-anak SD melintasi jembatan itu sangat berbahaya karena berjalan di atas kawat sling jembatan.

"Jika kawat sling jembatan itu putus dipastikan anak-anak jatuh ke sungai Ciberang dengan kedalaman antara tiga sampai lima meter," katanya.

Ia juga mengatakan, pemerintah Kabupaten Lebak akan membangun jembatan gantung Ciwaru sepanjang 200 meter dengan alokasi APBD 2012 sebesar Rp1 miliar.

Jembatan gantung Ciwaru melintasi Sungai Ciberang di Desa Sangiangtanjung Kecamatan Kalanganyar dan Desa Pasirtanjung Kecamatan Rangkasbitung.

Setiap hari jembatan tersebut dilintasi ribuan warga setempat untuk akses lalu lintas dalam mendukung pendidikan dan ekonomi masyarakat.

Apalagi, kata dia, sebagian besar warga di dua desa itu petani.

"Dengan kembali dibangun jembatan gantung itu, tentu sangat memudahkan petani memasarkan produk pertanian ke luar daerah juga anak-anak sekolah merasa nyaman," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak Muklis mengatakan banjir yang melanda 14 kecamatan di daerah ini merendamkan 1.720 hektare sawah maupun 8.304 rumah serta di antaranya 127 rumah rusak ringan dan 57 rusak rusak berat.

Selain itu, kata dia, infrastuktur yang rusak adalah 22 jembatan, 26 ruas jalan, 15 irigasik, dua SD, satu SMP, dan tiga pondok pesantren.

"Diperkirakan kerugian mencapai puluhan miliaran rupiah," katanya.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012