Surabaya (ANTARA News) - Tim Pembela Muslim (TPM) Jawa Timur yang menjadi kuasa hukum dari dua pemuda Surabaya yang diduga teroris yakni Ahmad Basyir dan Ahmad Arif Hermansyah hingga Selasa siang masih belum mengetahui posisi dan keberadaan keduanya saat ini. "Kemarin (6/3), kami dari TPM hanya menemui Kadensus-88/Antiteror Polda Jatim Kombes Pol Oerip Subagyo untuk menanyakan kebenaran penangkapan keduanya dan ternyata dibenarkan, tapi kami belum bertemu langsung dengan keduanya," kata Koordinator TPM Jatim, Fahmi H Bachmid SH MHum kepada ANTARA. Ditemui di sela-sela mendampingi Ketua KPU Jatim Wahyudi Purnomo MPhil dalam pemeriksaan di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim, ia menjelaskan pihaknya belum bertemu dengan kedua pemuda yang diduga teroris itu, karena keduanya tidak ada di Mapolda Jatim. "Keduanya tidak ada di Mapolda Jatim, tapi keduanya masih dalam daerah kekuasaan Densus-88/Antiteror Polda Jatim. Entah dimana, tapi keduanya masih di wilayah Jatim, karena Densus-88 memang punya hak melakukan pengembangan kasus teroris dalam tempo 7x24 jam," katanya. Namun, katanya, TPM sudah mengajukan permintaan kepada Kombes Pol Oerip Subagyo selaku Kadensus-88/Antiteror Polda Jatim untuk memberi kesempatan keluarga bertemu dengan keduanya dalam waktu dekat tanpa harus menunggu rentang waktu 7x24 jam. "Saya katakan bahwa ayah dan isteri Arif Hermansyah serta kakak dan adik Ahmad Basyir sudah resah, karena itu kami berharap pak Oerip memberikan izin keluarga bersama kami untuk sekedar bertatap muka dengan kedua orang yang disangka teroris itu," katanya. Hingga kini, katanya, pihaknya hanya mendapatkan informasi dari Kadensus-88/Antiteror Polda Jatim Kombes Pol Oerip Subagyo bahwa kondisi keduanya baik-baik saja. Ia mengakui pihaknya menghargai cara kerja Densus-88/Antiteror Polda Jatim untuk mengembangkan hasil tangkapannya, namun pihaknya juga berharap polisi bekerja secara profesional dan jika memang tidak ada bukti keterkaitan keduanya dengan terorisme maka secepatnya dilepaskan. "Isteri Arif Hermansyah yakni Ny Novi Herawati yang saya tahu tidak percaya atas tuduhan terhadap suaminya itu," katanya. Bahkan, katanya, kakak dan adik Ahmad Basyir juga tidak percaya keterlibatan saudaranya dengan terorisme.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006