Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah atap gerbong KA kelas ekonomi jurusan Rangkasbitung-Jakarta Kota dan KA Jabotabek akan diolesi oli kualitas paling kental guna mencegah penumpang KA yang berusaha naik dan duduk di atap gerbong. "langkah ini adalah salah satu program khusus PT KAI untuk mengatasi penumpang di atas atap KA yang hampir setiap hari selalu ada," kata Kahumas PT KAI Daop I Jakarta, Ahmad Sujadi, saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa. Dia mengaku sangat sulit memberi peringatan kepada para penumpang KA, terutama penumpang KRL yang selalu membludak, agar tidak naik ke atap, sehingga mulai Selasa pagi semua atap gerbong KRL diolesi oli paling kental agar para penumpang tidak dapat lagi naik ke atas gerbong. Selain itu, lanjut dia, pihak PT KAI juga akan menertibkan para petugas, masinis dan kondektur yang masih sering melayani pembelian "tiket" di atas kereta. "Sementara ini kami akan berusaha menyelesaikan masalah internal terlebih dahulu, dengan menertibkan para petugas masinis dan kondektur," katanya. Dia menilai pelanggaran yang dilakukan para masinis dan kondektur itu masih wajar, sebab dengan pendapatan yang pas-pasan, bahkan sangat kurang untuk ukuran hidup di Kota Jakarta, maka mereka terpaksa menjual tiket KA di dalam kereta untuk menambah pemasukan. Selain itu, kata dia, untuk meningkatkan kapasitas angkut sekaligus pelayanan kepada para pengguna jasa, PT Kereta Api Indonesia( KAI) Daerah Operasi (Daop) I Jakarta akan memperpanjang rangkaian KA Rangkasbitung-Jakarta sebanyak 2-3 unit gerbong "Mulai hari ini (Selasa) kereta jurusan Rangkasbitung-Jakarta yang rangkaian hanya lima akan ditambah dua menjadi tujuh," kata Sujadi. Sujadi menegaskan sejumlah rangkaian tambahan akan diperoleh dengan mengalihkan operasi sejumlah gerbong KA ekonomi di wilayah lain, seperti Cirebon dan beberapa daerah di Jawa Tengah ke Jabotabek. "Satu atau dua gerbong KA di beberapa daerah di Jawa Tengah yang tidak optimal akan dialihkan ke DAOPS I. Demikian juga untuk lokomotifnya, beberapa akan ditukar sehingga kemampuannya menjadi lebih besar, sehingga mampu menarik jumlah gerbong (rangkaian) lebih banyak," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2006