Jakarta (ANTARA) - Gigafactory Shanghai milik produsen mobil asal Amerika Serikat (AS) Tesla telah kembali ke kapasitas produksi penuh. Lebih dari 40.000 kendaraan telah diluncurkan dari lini produksi sejak mereka memulai kembali aktivitas produksi pada 19 April, menurut pihak perusahaan.

Akibat terdampak oleh lonjakan kembali kasus COVID-19 baru-baru ini di Shanghai, Gigafactory Shanghai menangguhkan produksi selama lebih dari 20 hari.

Gigafactory tersebut saat ini menerapkan jadwal kerja dengan dua sistem bergilir (shift) setelah memulai kembali aktivitas produksi pada 19 April, dengan sekitar 8.000 karyawan kembali bekerja di bawah model produksi "loop tertutup", yaitu karyawan tinggal dan bekerja dalam isolasi.

Menurut Asosiasi Mobil Penumpang China, dalam lima bulan pertama tahun ini, Tesla telah mengirim 215.851 unit kendaraan, naik lebih dari 50 persen secara tahunan (yoy). Pada Mei saja, volume grosir Tesla mencapai 32.165 unit kendaraan, termasuk 22.340 unit kendaraan yang diekspor ke Eropa, Australia, Jepang, dan pasar lainnya.

Gigafactory Shanghai milik Tesla merupakan perusahaan manufaktur mobil pertama yang sepenuhnya dimiliki asing di China. Pengiriman kendaraan dari Gigafactory Shanghai mencapai 484.130 unit tahun lalu, meningkat 235 persen dari 2020, dan menyumbang 51,7 persen dari kapasitas produksi global Tesla pada 2021.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022