Semarang (ANTARA News) - Pembangunan konstruksi jalan tol Semarang-Solo sepanjang 75,8 kilometer yang sempat tertunda beberapa tahun, akhir Januari 2009 memasuki tahap pembangunan konstruksi.

"Kalau tidak dimulai sekarang, kapan bisa dilakukan. Pembebasan lahan jalan tol sudah mencapai 92 persen untuk ruas Semarang-Ungaran. Akhir Februari bisa tuntas," kata Sekda Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Hadi Prabowo di Semarang, Kamis.

Pencanangan dimulainya pembangunan jalan tol dilakukan Menteri Pekerjaan Umum pada Sabtu (31/1) mendatang di Kelurahan Kramas, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

Jumlah lahan yang belum dibebaskan memang masih sebanyak 30 bidang, namun informasi terakhir tinggal 25 bidang. "Kami optimistis pembebasan lahan segera tuntas. Kita tidak menggunakan sistem konsinyasi, tetapi melakukan pendekatan dengan pemilik lahan," katanya.

Proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo dibagi menjadi lima seksi, yakni Semarang-Ungaran, Ungaran-Bawen, Bawen-Salatiga, Salatiga-Boyolali, dan Boyolali-Solo.

Pembangunan jalan tol seksi I Semarang-Ungaran dijadwalkan selesai 14 bulan mendatang sehingga pada awal tahun 2010 jalan tol Semarang-Ungaran sudah bisa dioperasikan.

Direktur Utama PT Trans Marga Jateng, perusahaan patungan PT Jasa Marga dan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah, Agus Suharjanto, mengatakan, biaya yang dibutuhkan pembangunan ruas Semarang-Ungaran sekitar satu triliun rupiah.

Rinciannya, seksi I sepanjang 3,53 km menelan Rp411 miliar, seksi II sepanjang 4,95 km menghabiskan dana Rp365 miliar, dan seksi III sepanjang 5,625 km memakan biaya Rp262 miliar.

"Seksi I yang jaraknya paling pendek tapi menelan biaya terbesar karena kondisi alamnya berbukit-bukit. Kami juga harus membangun tiga jembatan di sepanjang seksi itu," kata Agus.

Pihaknya menghindari pengurukan lahan untuk meratakan permukaan jalan karena dari sisi konstruksi rawan ambles, seperti di tol Cipularang. PT Trans Marja Jateng selaku pelaksana pembangunan memilih membangun jembatan untuk menghubungkan dua titik lokasi meskipun berbiaya mahal.

Realisasi jalan tol Semarang-Solo sudah sangat mendesak, mengingat jalur ini sangat padat sehingga saat ini dibutuhkan waktu tiga jam untuk jarak tempuh Semarang-Solo sepanjang 101 km.

"Waktu tempuh Semarang-Solo lewat jalan tol hanya 50 menit. Ini sangat efisien sehingga menguntungkan warga masyarakat," kata Asisten II Pemprov Jateng, Sriyadhi.

Keuntungan lain bila jalan tol dibangun, menurut dia, akan memacu sektor riil di sepanjang jalur itu karena akan memacu titik-titik pertumbuhan baru, selain mampu menekan biaya dan waktu tempuh.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009