Makassar (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo mengharapkan Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA dapat menjadi penyeimbang dari opini-opini liar yang mungkin saja berkembang.

"ANTARA adalah lembaga resmi yang selama ini sangat dekat dengan pemerintah yang juga diharapkan bisa menjadi penyeimbang dari opini-opini liar yang mungkin saja berkembang," kata Gubernur terkait peringatan hari ulang tahun ke-74 Perum LKBN ANTARA serta syukuran Biro Utama ANTARA Provinsi Sulsel sebagai peraih Biro Utama terbaik nasional, di Makassar, Kamis.

Penyerahan piagam penghargaan sebagai Biro Utama terbaik nasional dilakukan di Jakarta (13/12) oleh Dirut Perum LKBN ANTARA, Dr Ahmad Mukhlis Yusuf kepada Kepala Biro Sulsel, Fredrich C. Kuen, S.Sos, MSi.

ANTARA diharapkan bisa menjadi sumber berita yang paling objektif yang berarti sangat layak berita karena terseleksi dengan baik.

"ANTARA, apapun orang bilang, bagi pemerintah menjadi sesuatu yang bisa dipedomani. Sekali lagi opini-opini liar yang mungkin saja ada itu sandaran baliknya yang kita butuhkan adalah lembaga yang bisa menyajikan sesuatu yang normal, objektif, tidak memberi provokasi dan tidak membangun opini tetapi bergerak atas kepentingan moralitas bangsa," jelasnya.

Bicara soal moralitas bangsa, sambungnya, berarti bahwa kepentingan bangsa berada di atas segala-galanya dan hal ini berlaku di negara manapun di dunia apalagi negara demokrasi. Dan demokrasi tidak boleh mengabaikan kepentingan nasional.

"Katakanlah memprovokasi terus menerus terjadinya separatisme di mana saja, menurut saya tidak tepat. Kita harus membangun upaya-upaya menyadarkan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) adalah negara kita, jelek atau baik adalah negara kita dan itu yang harus kita bangun," ujar Gubernur.

Perum LKBN ANTARA Biro Utama Provinsi Sulsel, lanjutnya, menjadi biro yang paling utama untuk bersama-sama mendorong upaya-upaya tersebut. "Biro Sulsel memberi kontribusi yang sangat kuat. Saya yakin kepada pihak lain juga banyak manfaatnya, ANTARA dibutuhkan," katanya.
(T.KR-RY/F003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011