Garut (ANTARA News) - Sedikitnya 31 orang terluka dan puluhan diantaranya harus dirawat di rumah sakit akibat bentrokan antara pengunjukrasa dan polisi di depan kantor bupati Garut, Jawa Barat, Kamis sore.

Dalam insiden itu, 10 orang polisi dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Slamet Garut, tiga di antaranya harus menjalani perawatan lebih lanjut karena lukanya lebih serius.

Di antara polisi yang terluka, yaitu Kasubdit Dalmas Polda Jabar AKBP Edi Daryani dan Kasat Intel Polres Garut AKP Gandi Sugandi mengalami luka bagian kepala dan hasil diagnosa dokter ia mengalami geger otak ringan. Kemudian Bripda Ojat Sudrajat cedera persedian bagian atas tangan kanannya.

KBO Reskrim Iptu Remi, lalu Baur Inden, Aipda Syahrir Wijaya, anggota Reskrim Briptu Banyu, dan Kepala Sabhara AKP Agus AW juga terluka.

Korban luka dari jajaran Dalmas Polda Jabar di antaranya Bripda Agung, Bridpa Okto Suganda dan Bripta Fajar, namun sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

"Ada tiga orang yang masih dirawat karena mengalami geger otak ringan, seorang anggota tangannya nyaris lepas karena terjadi saling tarik dengan massa, kalau anggota lainnya mengalami luka-luka dan sudah diperbolehkan pulang," kata Kapolres Garut AKBP Enjang Hasan Kurnia didampingi Kabagops Polres Garut, Kompol Rudi.

Sementara itu, dari catatan RSUD Garut, pengunjukrasa yang terluka di bagian kepala dan bagian tubuh lainnya berjumlah 21 orang. Mereka harus menjalani perawatan medis lebih intensif.

Berbeda lagi data yang disampaikan oleh koordinator unjuk rasa, Ibang Lukman, yang menyebut dari pihak pengunjuk rasa ada 29 orang terluka berat dan 27 lainnya luka ringan.

"Korban dari pihak kami akibat kekerasan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, ini sudah jelas bentuk pelanggaran hak asasi manusia, dan kami akan laporkan kejadian ini ke Komnas HAM," kata Ibang saat ditemui di RSUD Garut.

Aksi unjuk rasa yang berujung bentrokan itu menyampaikan tuntutan agar Sekda Garut mundur dari jabatannya karena dianggap sebagai mafia demokrasi di lingkungan Pemkab Garut.
 
(KR-FPM/Y008)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011