Bogor (ANTARA News) - Tim mahasiswa Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor membuat inovasi makanan kebab berbasis ikan, khususnya menggunakan sumber daya lokal, yakni ikan tongkol (Euthynnus affinis).

Menurut keterangan Humas IPB di Bogor, Kamis, tim itu diketuai Larasati Anggraini, dengan anggota Suci Ariyanti, Lutfhan Hadhi P, Haruni Aini dan Muhammad Rifqi.

Para mahasiswa itu melakukan inovasi produk olahan ikan menjadi makanan siap saji dengan label "Kebab Caprio" di bawah bimbingan dosen pendamping Farida Ratna Dewi, SE, MM.

Kebab itu dibuat dengan tujuan memanfaatkan potensi dan meningkatkan nilai jual ikan tongkol menjadi makanan cepat saji yang bergizi, menghasilkan produk kebab baru yang dapat diterima oleh pasar dan menyajikan sebagai alternatif sumber protein hewani yang lebih sehat dan ekonomis.

"Untuk meningkatkan minat masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi ikan, perlu adanya inovasi produk olahan ikan yang sesuai dengan perubahan gaya hidup manusia masa kini yang serba praktis. Bergerak dari permasalahan tersebut. `Kebab Caprio` hadir memberikan solusi serta memanfaatkan peluang pasar yang memiliki prospek positif di masa depan," kata Larasati Anggraini.

Ia mengemukakan, jumlah produksi ikan di Indonesia yang tidak sebanding dengan tingkat konsumsi ikan di masyarakat merupakan permasalahan yang belum terpecahkan.

Selain itu, rendahnya tingkat pengetahuan gizi ikan dan terbatasnya keterampilan mengolah hasil perikanan juga membuat daya tarik masyarakat dalam mengkonsumsi ikan berkurang.

Bergerak dari permasalahan tersebut, katanya, "Kebab Caprio" ala mahasiswa IPB hadir memberikan solusi dengan memanfaatkan sumberdaya lokal dimaksud.

Menurut dia, kelebihan dari produk ini adalah penggunaan daging ikan tongkol yang lebih sehat karena rendah lemak, rendah kolesterol dan kaya akan omega 3.

Selain itu, harganya jauh lebih ekonomis sebagai subtitusi daging sapi atau kambing sebagai isi kebab.

Pemilihan ikan tongkol, kata dia, karena ikan tongkol adalah salah satu ikan di Indonesia yang sangat berpotensi untuk terus dikembangkan.

Ikan tongkol memiliki kandungan gizi yang baik, antara lain Omega 3 (EPA dan DHA) yang berguna dalam proses perkembangan dan meningkatkan kecerdasan.

Selain itu, ada magnesium untuk memperkuat tulang dan otot, zat besi yang penting untuk pembentukan hemoglobin, yodium yang dapat mencegah sakit gondok dan IQ rendah, seng untuk meningkatkan kekebalan tubuhdan mempercepat penyembuhan luka.

Di samping itu, juga ada selenium yang mencegah kanker dan mempertahankan elastisitas jaringan bersama vitamin E sehingga terhindar dari penuaan dini.

Tidak hanya membuat inovasi produk, Larasati dan tim langsung memasarkannya dengan menyediakan tiga varian rasa yang khas, yakni "Tropical Fruit Kebab", "Curry Sauce Kebab" dan "Original Fish Kebab".

Kebab ikan rasa "tropical fruit" terdiri atas roti kebab dengan isi daging ikan gurih dipadu dengan potongan buah-buahan tropis asam yang eksotis.

Sedangkan kebab ikan rasa "Curry Sauce", yakni roti kebab dengan isi daging ikan dan saus "curry" kaya rempah dipadu dengan sayuran segar, dan kebab ikan original berupa roti Kebab dipadu dengan daging ikan gurih, dan semakin lezat dengan mayonnaise dan sayuran segar.

Dengan harga yang ekonomis yakni Rp6.000, sasaran usahanya adalah masyarakat kelas menengah yang memiliki aktivitas tinggi dan tetap membutuhkan makanan bergizi untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

Menurut Larasati, harga ini jauh lebih murah dibandingkan dengan produk kebab yang dijual oleh kompetitor kebab daging sapi atau kambing yang berkisar antara Rp9.000 hingga Rp20.000.

Untuk mencapai sasaran konsumen tersebut, Kebab Caprio membuka gerai berpindah pada lokasi strategis, dan secara aktif berpartisipasi pada kegiatan yang dihadiri banyak orang untuk memperluas pangsa pasar yang ada.

Kebab Caprio ini dikemas dengan kemasan menarik dan berisi pesan edukasi pentingnya konsumsi ikan bagi kesehatan dan kecerdasan.

"Proses produksi dan pemasaran Kebab Caprio dibantu oleh satu orang karyawan penjualan harian. Pasokan bahan baku diperoleh melalui program kemitraan dengan beberapa pemasok ikan, sayuran dan roti kebab untuk menciptakan `Suply Chain Management` yang baik," katanya.

Sedangkan metode pemasaran yang menjadi andalan adalah melalui pengadaan kontes foto bertema "Ekspresikan Gayamu bersama Kebab Caprio".

Kebab Caprio sedang dalam proses pengajuan PIRT dan sertifikasi halal untuk keberlanjutan usaha.

Selama ini beberapa penghargaan telah didapatkan oleh Kebab Caprio dalam berbagai kesempatan, dan tanggapan pasar sangat positif, katanya.

Hingga pekan keempat 4 Mei 2011 total laba bersih yang dihasilkan mencapai Rp4.330.950.

Rencana ke depan, kata Larasati, "Kebab Caprio" akan melebarkan sayapnya dengan membuka gerai baru dan mengembangkannya menjadi bisnis waralaba yang siap bersaing di industri makanan di Indonesia.  (ANT-053/Z002)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011