Bontang (ANTARA News) - Omzet Gadai Emas Bank Syariah Mandiri (BSM) Kota Bontang, Kaltim untuk tahum ini Rp17 miliar melampui target awal Rp13 miliar dari limit portopolio yang diberikan oleh Bank Indonesia sehingga untuk sementara distop.

"Karena omzet hingga awal Desember ini telah mencapai Rp17 miliar dan dievaluasi sudah melebihi target limit yang diberikan yakni Rp13 miliar maka untuk sementara gadai emas nasabah baru maupun penambahan plafond pinjaman atas nilai taksiran emas yang terus naik seiring kenaikan harga emas para pelanggan lama juga distop," kata petugas penaksir gadai emas BSM, Rama Sumarlin, di Bontang, Selasa.

Kenaikan harga emas hingga akhir Desember terus terjadi dipicu krisis utang di Eropa dan Amerika.

"Kenaikan harga emas ini diperkirakan akan tetap berlangsung 2-3 tahun mendatang," kata Sumarlin yang terus mengikuti tren kenaikan harga emas.

Dia sebutkan saat ini harga emas batangan 24 karat mencapai Rp550.000 per gram atau per sepuluh gram Rp5.500.000.

Rama juga mengatakan core bisnis BSM adalah dana pihak ketiga, sementara ini gadai emas merupakan tambahan pelayanan bagi nasabah yang ingin memiliki emas atau pun mengadaikan emasnya.

Karena omzet gadai sesuai limit yang diberikan sudah terlampaui maka sementara gadai emas di BSM diakhir tahun dihentikan.

"Saat ini BSM tidak melayani gadai emas baru atau penambahan nilai taksir atas emas yang telah digadai, dan hanya melayani perpanjangan maupun penebusan atas emas yang digadai nasabah," terang Rama.

Omzet gadai emas BSM sebesar Rp17 miliar ini meliputi 800 nasabah gadai emas. Bisnis gadai ini zero kemacetan. Namun begitu dalam sebulan dari total nasabah yang mencapai 800 orang tersebut, dalam setiap periode jatuh tempo ada saja yang dieksekusi kepemilikan emasnya mencapai 5-10 orang per bulan.

"Tingkat kemacetan memang zero, tetapi memang selalu ada yang kesulitan untuk menebus. Dan ketika ada yang macet, selalu diupayakan ada komunikasi melalui sms, telepon, surat pemberitahuan 1-3, saat sudah tidak ada kesanggupan maka emas baru kita lelang sesuai waktu yang telah dicantumkan dalam jadwal lelang," kata Rama.

Omzet gadai emas BSM yang baru memasuki tahun kedua terus meningkat dari tahun sebelumnya yakni sejak resmi dibuka pada 17 Nopember 2010, dalam sisa dua bulan berhasil bukukan omzet Rp900 juta dan awal Desember 2011 telah bukukan omzet Rp17 miliar.

Prosfek bisnis gadai emas cukup bagus di Bontang. Bahwa kemajuan sebuah kota ditandai majunya bisnis pengadaian, yang berarti kepemilikan aset yang mudah digadai atau diuangkan seperti emas cukup tinggi dimiliki warganya.  (ANT)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011