Jakarta (ANTARA News) - Penjaga gawang tim futsal putra Indonesia, Ahmad Surya, dilarikan ke rumah sakit terdekat karena menderita kesulitan bernafas ketika bertanding dalam laga perebutan perunggu melawan Malaysia di GOR POPKI Cibubur, Jakarta Timur, Selasa.

"Surya mengalami sesak nafas akibat terkena benturan lutut pemain Malaysia di bagian hidung pada empat menit terakhir pertandingan," ujar kapten tim futsal putra Indonesia, Vennard Hutabarat, usai pertandingan.

Benturan itu terjadi saat para pemain Malaysia melakukan serangan balik usai gol ketiga Indonesia yang diciptakan Hairul Saleh Ohorella.

Umpan lambung jarak jauh dari penjaga gawang Malaysia, Firdaus, berhasil digiring pemain Khairul Rizuan menuju gawang Indonesia. Namun saat bola dilesakkan ke arah gawang, salah satu lutut pemain Malaysia membentur keras hidung Surya yang saat itu tengah berusaha menghalau laju bola.

Sempat terjadi rehat saat peristiwa itu. Namun, pelatih Indonesia, Roby Hartono, berkeyakinan Surya masih sanggup menjaga gawang dan mengembalikan optimisme pemain untuk menang.

"Saya bilang kepada Surya untuk tetap tampil di lapangan meski wasit sudah melarangnya main, sebab dia penjaga gawang satu-satunya setelah Yos Adi Wicaksono mengalami cidera otot kaki saat berhadapan dengan Thailand Senin (21/11)," katanya.

Menurut Roby, Surya sengaja dipaksakan bermain guna memberikan semangat menyerang dan menambah gol pada tim. Sebab bila itu tidak dilakukan, Roby khawatir ketiadaan Surya bisa merusak kerja sama tim yang baik.

"Saya bilang ke Surya, kamu tetap saja berdiri di depan gawang, tidak usah menangkap bola karena sudah memasuki babak akhir dan kita unggul satu angka dari Malaysia," katanya.

Hingga peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan dibunyikan, tim medis langsung memberikan oksigen tambahan kepada Surya dan langsung melarikannya ke Unit Gawat Darurat (UGD) RS Melia Cibubur.

"Surya terpaksa harus dirawat serius karena sulit bernafas," kata Vennard.

Melalui kemenangan itu, Indonesia berhasil meraih Perunggu dengan skor akhir 3-2.

(KR-AFR/Z002)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011