Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Malarangeng, mempertanyakan dua kelas cabang layar yakni Fireball dan Enterprise yang tidak dilombakan pada SEA Games ke-26.

"Kelas-kelas yang akan dimainkan di SEA Games itu memang harus didukung oleh empat negara, namun seharusnya Pengurus Besar Persatuan Layar Seluruh Indonesia (PB PORLASI) bisa memperjuangkan kelas-kelas yang berpotensi menyumbangkan medali emas," kata Andi setelah melakukan kunjungan di arena perlombaan layar, Pantai Marina Ancol, Jakarta, Sabtu.

Andi mengatakan bahwa seharusnya mereka berusaha pada saat penetuan itu supaya mendapatkan tempat-tempat yang bisa menyumbangkan medali emas, dan ini seharusnya merupakan lobi dari PB PORLASI untuk bisa meyakinkan utusan dari negara lain.

"Seharusnya pada cabang olahraga layar ini, Indonesia bisa mendominasi karena bagaimanapun kita negara kepulauan," kata Andi.

Menanggapi gagalnya atlet senior I Gusti Made Oka Sulaksana meraih medali emas pada SEA Games ke-26 kali ini, Andi mengatakan bahwa sesungguhnya dia mengharapkan Oka bisa meraih medali emas namun untuk kali ini sudah cukup Oka meraih medali perak.

"Saya harap layar bisa berkembang di kemudian hari, karena bagaimanapun cabang olahraga layar ini merupakan kebanggan kita," kata Andi.

Semula tim layar Indonesia menargetkan tiga medali emas dari kelas Fireball, Enterprise, dan Mistral. Namun kelas fireball dan enterprise tidak dipertandingkan dalam SEA Games kali ini.

Dengan tidak dilombakannya dua kelas tersebut, Indonesia hanya menargetkan dua medali emas, namun target itu juga kandas setelah Oka gagal meraih medali emas.

Pada SEA Games kali ini, pada cabang olahraga layar hanya melombakan kelas-kelas Optimist Open, Mistral OD putra putri, Laser Radial putra putri, RSX putra putri, dan INT 470 putra putri.

Sementara itu, atlet layar lainnya, Bobby Feri Andriyanto, yang seharusnya berlaga di kelas Fireball mengatakan bahwa kesempatan Indonesia saat menjadi tuan rumah tidak dimanfaatkan dengan baik, dengan dihilangkannya dua kelas tersebut.

"Saya pernah akan mengikuti kejuaraan Fireball di Thailand, namun harus batal karena Indonesia bukan menjadi anggota untuk kelas itu," kata peraih medali emas kelas Fireball pada Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2000, 2004, dan 2008 itu.
(T.SDP-11/I015) 19-11-2011 19:31:49

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011