Jakarta (ANTARA) - Pembuat mobil AS Ford Motor menderita rugi bersih 3,1 miliar dolar AS pada kuartal pertama 2022, sementara gangguan rantai pasokan masih menjadi hambatan perusahaan untuk memenuhi permintaan yang kuat.

Kerugian Ford itu terutama disebabkan oleh kerugian mark-to-market sebesar 5,4 miliar dolar pada investasi di Rivian, kata Ford dalam pernyataan resminya, dikutip Sabtu.

Ford mengatakan, permintaan pelanggan yang kuat untuk produk segar (terbaru) pada kuartal pertama tahun 2022 terganggu oleh masalah rantai pasokan yang terus-menerus yang mengurangi kecepatan perusahaan dalam memenuhi permintaan.

"Daya tarik produk ini--Bronco, Bronco Sport, Maverick, Mustang Mach-E, E-Transit dan sekarang F-150 Lightning--tidak dapat disangkal," kata CEO Ford Jim Farley yang menambahkan hal bahwa hal itu ditunjukkan dengan tingginya pesanan.

Di tengah berkembangnya pasar kendaraan listrik, Ford berkomitmen untuk mencapai kapasitas produksi EV di seluruh dunia setidaknya 600.000 pada akhir tahun 2023.

Ford yang sedang meningkatkan pasokan baterai, juga sedang dalam proses menuju kapasitas produksi lebih dari 2 juta unit kendaraan listrik (EV) setiap tahunnya mulai akhir 2026.

Pada kuartal pertama tahun ini, kekurangan semikonduktor global yang terus berlanjut menekan kinerja produksi Ford dan pengiriman Januari dan Februari, meskipun tingkat produksi secara signifikan membaik selama bulan Maret.

Ford melaporkan pendapatan kuartal pertama senilai 34,5 miliar dolar, dengan pengiriman kendaraan ke diler hampir 970.000 unit, turun 9 persen dari tahun lalu.


Baca juga: 600 ribu Ford F series di ditarik akibat "wiper" bermasalah

Baca juga: Ford hentikan pemesanan untuk Mustang Mach-E 2022

Baca juga: Penske Automotive memesan 750 van kargo listrik Ford
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022