Ternate (ANTARA News) – Tujuh menteri akan menghadiri peletakan batu pertama pembangunan pabrik feronikel PT Aneka Tambang (Persero) pada 30 November 2011 di Buli, Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara.

Informasi yang diperoleh ANTARA dari kantor perwakilan PT Aneka Tambang (Antam) di Ternate, Rabu, menyebutkan, tujuh menteri tersebut termasuk Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Jero Wacik dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.

Selain tujuh menteri itu, rombongan dari pusat sejumlah sekitar 70 orang  yang akan ke lokasi pertambangan nikel Antam di Buli itu juga para pejabat tinggi, sedangkan dari Maluku Utara akan diundang para pemimpin pemerintahan tingkat gubernur dan lima kabupaten di Halmahera dan tokoh-tokoh masyarakat.

Dalam acara permulaan pembangunan proyek peleburan feronikel berbiaya total 1,6 miliar dolar AS itu, Antam mengundang dua tokoh masyarakat paling dihormati di Maluku Utara, yakni Sultan Ternate dan Sultan Tidore. Dari wilayah Maluku Utara sendiri tamu undangan akan mencapai 200 orang.

Pihak Antam pada 4 Agustus lalu mengumumkan telah menunjuk konsorsium pengatur keuangan (financial arranger) pendanaan proyek terdiri dari Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Mandiri Sekuritas, Goldman Sachs, Deutsche Bank, Sumitomo Mitsui Banking Corporation Ltd. dan Standard Chartered Bank.

Menyertai pengumuman itu, Direktur Utama Antam, Alwin Syah Lubis mengatakan pemilihan financial arranger tersebut menandai eksekusi strategi Antam dalam meningkatkan nilai perusahaan. Proyek ini bernilai strategis bagi Antam dalam upaya untuk terus bertumbuh menjadi korporasi global berbasis pertambangan dan standar kelas dunia.

Sebagai financial arranger, konsorsium tersebut akan mendukung proyek FeNi Haltim untuk mendapatkan pendanaan dengan skim yang optimal untuk jumlah sampai dengan 1 miliar dolar AS. Proyek FeNi Haltim memiliki nilai proyek sekitar 1,6 miliar dolar AS, termasuk untuk kebutuhan pembangkit listrik senilai 600 juta dolar AS.

Dengan tetap mempertimbangkan kondisi pasar, skim pendanaan proyek FeNi Haltim kemungkinan besar mencakup kombinasi obligasi dan pinjaman dari perbankan. Pada saat ini tengah dilakukan finalisasi detil pendanaan proyek FeNi Haltim.  

Proyek FeNi Haltim merupakan proyek strategis Antam yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah cadangan nikel Antam melalui kegiatan pengolahan. Proyek FeNi Haltim memiliki kapasitas produksi 27.000 ton nikel dalam feronikel dan siap operasional komersil pada 2014.
 
Pada awal tahun 2011 Antam telah menjalin sinergi dengan PLN meliputi kerjasama suplai energi selama 30 tahun untuk operasi dan infrastruktur proyek FeNi Haltim. PLN berencana membiayai, membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik berkapasitas total 260MW untuk kebutuhan proyek tersebut.
(T.E-004)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011