Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil Volvo Cars mengatakan bahwa kendala chip secara bertahap membaik setelah membukukan keuntungan di atas perkiraan karena permintaan untuk berbagai kendaraan tetap kuat.

Kekurangan semikonduktor global telah memaksa pembuat mobil yang berbasis di Gothenburg dan rekan-rekan global untuk memangkas produksi kendaraan meskipun permintaan kuat dari calon pembeli mobil.

Dikutip Reuters, Kamis, Volvo mengatakan produksi turun pada akhir kuartal pertama karena kekurangan sementara semikonduktor tertentu dan memperingatkan bahwa masalah pasokan diperkirakan akan tetap ada pada kuartal kedua.

Baca juga: Scania susul Volvo hentikan operasional di Rusia

Laba operasional kuartal pertama pembuat mobil itu turun menjadi 6 miliar crown Swedia (607,4 juta dollar AS) dari 8,4 miliar crown setahun yang lalu. Empat analis yang disurvei oleh Refinitiv rata-rata memperkirakan laba 4,13 miliar crown.

Volvo, yang mayoritas dimiliki oleh Geely Holding China, mempertahankan perkiraannya untuk tahun 2022 pertumbuhan margin tahun-ke-tahun dalam pengiriman.

Dikatakan awal bulan ini bahwa penjualan mobil mereka turun 20 persen pada kuartal pertama menjadi 148.295 mobil.

Volvo pada bulan Februari menangguhkan semua penjualan, layanan, dan produksi di Rusia, yang tahun lalu menyumbang sekitar 3 persen dari penjualan grup bersihnya.

Baca juga: Volvo investasi di StoreDot untuk keperluan baterai mobil listrik

Baca juga: Volvo potong perkiraan volume penjualan 2022 karena kekurangan "chip"

Baca juga: Volvo-Starbucks kerja sama jaringan pengisian kendaraan listrik
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022