Banda Aceh (ANTARA News) - Bendera Merah Putih raksasa berukuran 45-17 meter yang berada di bukit di Desa Bale Redelong, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, diusulkan masuk Musium Rekor Indonesia (MURI).

Bupati Bener Meriah H Tagore Abubakar di Redelong, Minggu menyatakan, bendera raksasa permanen yang terbuat dari semen dan diresmikan oleh Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Adi Mulyuno itu memiliki keunikan, sehingga layak masuk MURI.

Dikatakan, bendera Merah Putih yang dibangun di Bener Meriah itu belum ada di daerah lain yang menggunakan semen, sehingga menjadi keunikan tersendiri.

"Ini merupakan suatu kelebihan yang patut dibanggakan dari masyarakat dataran tinggi Gayo, sehingga nantinya bendera Merah Putih ini akan kita usulkan ke MURI yang saya rasa patut untuk diberikan penghargaan," katanya.

Pembangunan bendera tersebut yang melambangkan semangat juang masyarakat Bener Meriah merupakan simbul keperkasaan pejuang bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan sang Merah Putih di daerah berhawa dingin itu.

Bupati Tagore mengatakan, dengan adanya bendera permanen tersebut dirinya sangat bangga pada masyarakat Bener Meriah, karena nilai juang yang dimiliki untuk mengenang pejuang merebut dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Dengan adanya bendera tersebut merupakan salah satu bentuk penghargaan kepada pejuang-pejuang yang telah merebut kemerdekaan dari penjajah dan keberadaannya ini merupakan salah satu kebanggaan bagi kita," ujar Tagore.

Pemasangan bendera permanen tersebut berada ketinggian lebih kurang 1.500 meter dari permukaan laut.

"Selain itu bukit merah putih ini akan dijadikan tempat pariwisata bagi wisatawan dan masyarakat Gayo dengan begitu Bener Meriah akan ramai dikunjungi wisatawan. Nantinya di Bener Meriah akan ada bukit teh merah putih, bukit kopi merah putih dan bukit merah putih," ungkap Tagore.

Dikatakan Bupati, selama ini bendera yang dipasang guna memperingati NKRI pertamanya hanya dipasang bendera biasa yang berbentuk kain akibat angin yang terlalu kencang membuat kain mudah robek begitu juga bendera yang dibuat dari papan akan mudah lapuk.

"Saya pikir bendera Merah Putih itu harus abadi tak mudah hancur maka timbul sebuah pemikiran untuk membuat bendera dari semen untuk tetap abadi," katanya.

Dalam acara peresmian tersebut juga dilepaskan balon berhadian senilai Rp8 juta yang tiap rangkaian satu kupon berjumlah Rp1 juta untuk ditukarkan ke Batalyon 114 Rembele Bener Meriah.

"Kita akan usulkan untuk masuk MURI sebagai salah keunikan di Indonesia, kita akan datangkan orang-orang MURI ke Kabupaten Bener Meriah," ujar Bupati Tagore Abu Bakar.
(T.KR-IRW/H011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011